Christian bertanya. “Paman bukankah kau akan mengajak kami melihat-lihat laptop?”
“Bisakah sekarang kita pergi?” Christian bertanya dengan nada sedikit memohon.
Entah kenapa Lukas Jiang menyukainya dia terlihat menyunggingkan sedikit senyuman di wajahnya. Conan sedikit heran dari mana Christian mendapatkan orang seperti itu? seraya mengikuti mereka berdua di terus memikirkannya.
"Conan ayo cepat..." Christian yang memanggilnya penuh dengan semangat.
Conan tersadar dari lamunannya, seraya menganggukkan kepalanya tanpa sedikit pun berbicara.
Sesampainya di toko besar yang menjual berbagai macam laptop dan komputer, Conan dan Christian sedang melihat-lihat laptop mana yang kira-kira cocok untuk mereka soal harga tidak masalah.
Tiba-tiba hal yang tidak di duga datang, ada seorang anak yang lebih muda dari Conan menabrak Christian dengan sengaja. Sehingga menimbulkan keributan, dia menangis berlari menghampiri ibu nya mengatakan bahwa
Lukas Jiang marah atmosfer di dalam toko itu berubah semakin mencekam kala Lukas menghampiri. Memeriksa apa yang sebenarnya terjadi dan bertanya pada Christian seraya memeriksa luka di wajah mereka yang membengkak, Lukas Jiang merasakan sakit di dalam hatinya, seakan teriris-iris melihat keadaan mereka berdua yang terluka seakan dia merasakan ikatan batin yang kuat dengan anak-anak itu. Melihat Lukas Jiang datang bibinya langsung menyapanya mengatakan hal-hal baik tentang Xiao Le yang digertak Conan dan Christian. "Lukas, adik sepupumu ini di gertak oleh anak-anak ini. Apakah kau tidak mau membantunya?” “Xiao Le adalah anak baik, dia tidak mungkin memulai pertengkaran tanpa alasan,” ucap bibinya. Namun Lukas tidak menanggapi. Dia hanya menatapnya sinis dan dingin, saat bibi Lukas itu menyadari nya semuanya sudah terlambat. Dia berpikir bisa selamat dari masalah ini namun kenyataannya tidak sama sekali. namun dia tidak kehabisan ak
Di perusahaan akan ada sebuah proyek baru, dan mengusulkan siapa pun yang bisa mendesain perhiasan untuk model terbarunya bisa mengirimkan sketsa mereka ke manajer desainer. Jika desain sketsa nya menang akan menjadi model perhiasan musim ini. Semua orang mengikutinya dan mulai mengirimkan sketsa untuk perhiasan yang akan diproduksi musim depan, tak terkecuali Clarisa Shen pun mengikutinya. Dia mulai mendesain sketsa nya, dia sangat antusias dan bersemangat mengerjakan sketsa nya. Dia juga tidak lupa untuk menyemangati temannya yang juga mengikuti. Banyak yang sudah mengirimkan sketsa nya namun belum ada yang menarik bagi Lukas Jiang, hingga ada satu desain sketsa yang menarik minatnya yaitu milik Clarisa Shen. Lukas Jiang menyukainya karna desain nya yang klasik modern namun tetap elegan, baru kali ini Lukas Jiang memuji sketsa orang lain bahkan dia terlihat puas. Awalnya Clarisa Shen tidak terlalu berharap karna yang mengajukan sketsa untuk dip
Saat Clarisa menyampaikan persentase makna dari desainnya di ruang meeting semua nya terkejut saat mengetahui terkandung makna yang sangat dalam. Banyak orang yang memuji Clarisa. Semua orang setuju untuk memakai desain perhiasan dari Clarisa, orang-orang dari departemen lain pun mulai mengenal Clarisa dan memberikannya ucapan selamat dia sangat senang. “Selamat ya Clarisa.” “Terima kasih,” ucapnya “Selamat Clarisa.” “Terima Kasih,” ucapnya lagi “Selamat ya Clarisa.” “Ah. Ya terima kasih,” Clarisa membungkukkan badannya mengucapkan terima kasih yang tak terhitung jumlahnya. Di saat yang sama Lukas Jiang merasa jika dirinya dan Clarisa tidaklah asing. Dirinya merasa bahwa aroma tubuh nya itu sangat familier baginya. Namun dia tidak mengerti tentang perasaannya saat ini. Disaat Clarisa mempresentasikan karya nya Lukas hanya memperhatikannya seakan dunianya teralihkan oleh Clarisa. Jay yang memperhati
Di tengah malam Lukas Jiang kembali ke mansion nya. Dia merasa sangat hampa di dalam hidup nya, dia juga ingin kehangatan dalam rumah nya. Seraya berjalan masuk ke dalam hanya ada kepala pelayan yang menyambutnya pulang, tiada orang lain lagi. Lukas berjalan menuju kamarnya melihat di dalam ruangan yang kosong dan dingin dia terlintas kejadian nya memberikan tumpangan pada Clarisa, Lukas merasa nyaman bersama Clarisa walaupun mereka tidak berbicara satu sama lain. Dia hanya tersenyum, di dalam bak mandi Lukas teringat dengan Conan dan Christian seakan dia merindukan kedua anak itu. Dia ingin bersama dengan mereka berdua ingin melewati harinya bersama kedua anak itu. “Apakah aku bisa bertemu dengan mereka lagi?” batinnya. Setelah selesai mandi dia melihat ponselnya dan tidak sengaja melihat ada sebuah foto yang diambil bersama mereka berdua di dalam foto itu mereka tampak sangat bahagia. Terlihat senyuman dari sudut bibir Lukas, entah k
Hari demi hari perasaan cinta yang mulai tumbuh semakin terasa manis dan memabukkan bagi Lukas dan Clarisa, yang dimabukkan cinta. Namun satu sama lain tidak ada pernyataan cinta, semuanya berjalan seperti air semakin mereka dekat, perasaan mereka berdua semakin menggebu-gebu. Bagi Clarisa yang merasakan hangatnya suatu hubungan setelah sekian lama membuatnya merona setiap kali dia mengingat perlakuan hangat dan kepedulian Lukas padanya. Namun di dalam hatinya dia takut jika Lukas akan meninggalkannya. jika dia mengetahui tentang masa lalu nya yang menyedihkan itu. Sore ini Lukas akan ada pertemuan dengan Kolega bisnisnya untuk membahas sebuah proyek. Saat berhenti di sebuah kafe yang bernama Arion Cafe Lukas meminta Jay untuk membelikan kudapan manis favorit ibunya. Jay pun memasuki Cafe dan memesan satu buah kudapan manis, saat Jay hendak keluar Cafe dia melihat Anak yang sedang dicari-cari oleh bosnya itu. Di
Nyonya besar tidak menyangka akan bertemu dengan kedua anak kembar ini lagi. Bahkan ketika Raven Jiang memberikan kartu namanya mereka tidak menghubungi sama sekali, dan di kesempatan hari ini mereka di pertemukan lagi dengan mereka. "Conan,” panggil nyonya besar Conan hanya menengadahkan kepalanya melihat siapa orang yang memanggilnya, Conan hanya menganggukkan kepalanya menandakan salam, dan dia pun melanjutkan kembali membaca bukunya. Raven Jiang merasa benar-benar seperti Lukas sifat dan perilakunya sama persis dengannya, Lukas yang melihat kedua orang tua nya mendekat sembari menggendong Christian yang tertawa di punggungnya. Dia memperkenalkan anak-anak kepada kedua orang tua namun hal yang tidak terduga adalah Orang tua dari Lukas mengenal anak-anak ini. “Mom, papa kenalkan mereka adalah Christian, dan Conan,” ucapnya. Dengan tersenyum Adrian berkata. “Sudah lama kita tidak bertemu,” ucapnya. Bahkan Christian langs
Menjelang pagi Lukas terbangun dari tidur nya, dia masuk ke kamar melihat anak-anak yang masih tertidur. Lukas pun menaiki tempat tidur dia berencana untuk melanjutkan tidurnya bersama anak-anak. Nyonya besar datang ke kamar Lukas namun dia tidak menemukan putranya. Dia pun berpikir bahwa putra nya pasti ada dikamar anak-anak, dan setelah Nyonya besar mendatangi kamar anak-anak, dia tak hentinya memandangi wajah-wajah yang sangat tampan, walaupun mereka bertiga sedang tidur, namun pesonanya masih terlihat. Nyonya besar dengan sangat pelan membangunkan Lukas dari tidurnya. Agar tidak mengganggu anak-anak, Lukas sedikit enggan berpisah dengan anak-anak itu, namun dia harus tetap bangun dan meninggalkan mereka berdua. Lukas mengecup kening mereka berdua bergantian. Di ruang tamu, sudah ada kedua orang tua Lukas. Mereka berbincang tentang seputar anak-anak. Lukas datang menghampiri mereka bertanya kepada kepala pelayan. “Ap
Bab 22 Di sebuah restoran mewah Lukas sudah menunggu kedatangan Clarisa di dalam ruangan VVIP. Di dalam ruangan menampilkan pemandangan yang sangat indah, di jendela kaca memperlihatkan pemandangan Kota Jincheng. Di lobi semua orang tertuju pada Clarisa yang mengenakan gaun berwarna Navy dengan panjang selutut itu memperlihatkan kaki indah milik Clarisa. ditambah dengan wajah yang sangat cantik membuat semua orang terpana oleh kecantikannya. Setelah bertanya pada pelayan di mana ruangan yang di reservasi oleh Lukas Jiang. Dia diantar oleh seorang manajer wanita. Ketika pintu didorong betapa memesonanya Clarisa di depan Lukas. Lukas tidak menyangka jika Clarisa semakin cantik dan anggun ketika memakai sebuah gaun. Lukas tersenyum seraya berkata, “Kau sangat cantik,” ucapnya. Lukas mempersilakan Clarisa untuk duduk manajer restoran pun datang untuk melayani mereka. Lukas meminta Wine tahun 1992 yang mana harga Wine sangatla