Share

Bab. 13. Pelampiasan

“Oh, iya. Ya, sudah. Ayo!”

Maya yang baru saja masuk itu pun kembali keluar dengan langkah kesal. Dalam hatinya merutuk, gemas akan sikap Azka yang masih saja ketus padanya. Padahal, Maya harap, setelah tidur bersama akan membuat Azka luluh. Tapi kenyataannya tidak. Lelaki bertubuh tinggi tegap itu justru tampak begitu jijik padanya.

Namun, Mayang tak kan menyerah begitu saja. Ia akan terus berjuang, meski mungkin akan melewati hal sulit untuk bisa mendapatkan Azka. Dia pikir, tak mengapa untuk saat ini dirinya terlihat begitu menjijikkan. Tapi nanti, ia pastikan, Azka sendiri uang akan mengejarnya.

Sembari terus berjalan melewati lorong panjang di rumah sakit tersebut, Maya tak menoleh sama sekali. Ia pikir, menunggu teman-temannya di parkiran akan jauh lebih baik untuk hati dan perasaannya ketimbang jalan bersama. Maya tak ingin melihat seringai peduli di mata Azka untuk Chika. Ia pikir, ia tak mau melihat seringai jijik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status