Share

10. Air comberan

Wanita berambut panjang sepinggang itu mengaduh kesakitan. Berulang kali aku pukul pantatnya menggunakan sapu lidi, bak kucing yang ketahuan sedang mencuri ikan di kulkas. Sangat lancang bukan?

"Auuu ... Sakit. Berhenti!"

"Pergi kamu. Ngapain kami tidur di rumah ini? Pergi!" teriakku.

"Stop! Sakit ini."

"Pergi kamu!" Aku terus memukuli wanita tak tahu malu itu.

"Hei Mbak! Jangan kasar gitu sama orang. Pantas aja suaminya lari ke aku. Orang istirnya aja kayak singa begini," cibir perempuan itu.

"Sama perempuan seperti kamu mah pantas dikasari." Aku tak berhenti mengayunkan sapu lidi ini ke badan perempuan itu.

"Udah Mbak! Stop! Aku teriak nanti. Kamu bisa ditangkap karena udah mukulin orang."

"Teriak aja sana kalau berani. Ayo teriak!" Aku mendorong wanita itu sampai di pintu kamar. "Ayo teriak!" ujarku menantang wanita gatal itu

"Kenapa? Nggak berani? Ayo sana teriak!"

"Dasar, Nenek-Nenek!" sungutnya.

"Hei betina! Cepat pergi, sebelum aku teriaki kamu maling, karena ini rumahku!"

"Ck
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status