Saat ini, Reza terlihat serius dan matanya bersinar. Grace bahkan yang selalu mengira semua ini palsu langsung tersentuh.Grace tahu bahwa Reza hanya terlihat sinis di wajahnya, tapi masih sangat berprinsip dalam melakukan sesuatu, bahkan tidak repot-repot menggunakan perasaan sebagai alat untuk men
Grace terlihat tenang dan berkata, "Perceraianku dengan William agak terburu-buru dan nggak tidak bisa mengembalikannya pada Nenek tepat waktu. Aku hanya punya waktu hari ini, jadi sekarang aku akan kembalikan.""Grace, Nenek memberikannya padamu, apa lagi yang kamu lakukan padaku?" kata Nyonya Tama
Grace tiba-tiba merasa waspada, "Nggak boleh lebih dari tiga kali dalam sehari."Reza, "Tiga kali terlalu sedikit, lima kali."Grace, "Empat kali dan nggak boleh lebih banyak lagi, ini sudah maksimal."Reza, "..."Jessy berjalan masuk dan kebetulan melihat adegan mereka sedang bernegosiasi, dia beru
Richard segera menghentikan ibunya, "Apa yang mau kamu lakukan?"Helena berkata, "Aku mau mencari atasannya untuk membicarakan hal ini, apakah ada orang yang menyindir sampai seperti ini!""Ibu, jangan seperti ini!" Suara Richard meninggi.Helena marah besar, "Richard, kenapa kamu bicara seperti ini
Grace menggelengkan kepalanya, "Kamu saja yang menjenguknya."Selena tersenyum manis dan berkata, "Tapi aku merasa Pak William lebih ingin bertemu denganmu. Temani aku pergi ke sana sebentar agar aku nggak merasa canggung."Selena dengan akrab menggandeng lengan Grace dan menariknya ke kamar pasien
William mengenakan pakaiannya sendiri, tidak tahu apakah dia hanya ingin mencari udara segar atau ingin pergi karena ada urusan.Mata hitam William yang biasanya dingin dan acuh tak acuh terlihat jelas menunjukkan rasa sakit saat melihat Grace mendorong Reza."Loh, Pak William juga tinggal di rumah
Reza mengangguk.Entah karena marah pada dirinya sendiri atau karena ingin membuktikan pada ayahnya bahwa dirinya bisa. Dia belajar banyak keterampilan selama di luar negeri tanpa bergantung pada keluarganya.Grace merasa bahwa Reza sekali lagi menyegarkan pengetahuannya.Meskipun tahu dari kehidupa
Setelah bertanya, Ardi siap untuk dilirik oleh mata dingin William.Alhasil, William tidak bereaksi sama sekali dan tetap diam.Jelas sekali bahwa hati William terkena pukulan yang parah.Ardi hanya bisa menghela napas. "Kak William, kalau nggak memasukkan Bella ke penjara. Kakak Ipar mungkin akan k