Share

17. DEJA VU

Aku berjalan melewati lorong yang ramai dengan anak-anak yang tengah beristirahat. Langkahku bergerak dengan cepat mengabaikan semua orang yang sedang memperhatikan anak kasta tiga yang kini berada di gedung kasta satu. Terlebih lagi berada di lantai paling atas. Aku memasuki salah satu kelas bertanya pada anak laki-laki yang bergelut dekat pintu.

            “Kau lihat Arin?” tanyaku tegas. Rasanya mukaku sudah merah padam karena amarahku sudah mencapai ubun-ubun.

            Anak laki-laki itu memanyunkan mulutnya menunjuk Arin yang sedang memainkan ponsel di bangkunya. Aku menerobos masuk kelas dan menghampiri gadis yang sedang kucari itu. Ia tak menyadari kedatanganku karena sepasang earphone menggantung di kedua telinganya.

            Tanganku terangkat lalu mendarat di belakang kep

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status