Guo Xiang kecil yang saat itu berumur 6 tahun sudah mampu untuk berjalan jauh dan bermain-main di luar Perguruan Go Bi. Kehebatannya dalam bersembunyi, membuat Guo Xiang kecil tidak pernah ketahuan oleh Tetua Go Bi Pay terutama Pangcu Go Bi Pay. Saat bermain-main di padang gurun, Guo Xiang kecil menemukan anak cacing gurun yang terluka parah. Tanpa rasa takut, Guo Xiang mengobati anak cacing gurun ini sampai sembuh lukanya.Pertumbuhan cacing gurun yang pesat membuat Guo Xiang mulai kesulitan untuk bermain dengan makhluk gurun ini tanpa ketahuan oleh Tetua Go Bi Pay. tapi, persahabatan mereka tetap abadi sampai sekarang. Cacing gurun raksasa yang dipanggil Dilong oleh Guo Xiang ini membalas budi baik Pangcu Go Bi pay ini dengan menjadi penguasa Gurun Go Bi, yang menelan pelintas jalan dengan maksud jahat ke Go Bi Pay."Dilong ... aku akan pergi lama! Aku harap kamu bisa menjaga Go Bi Pay untukku ya?" harap Guo Xiang.Cacing gurun raksasa ini tidak bersuara tapi Guo Xiang yakin kalau
BOOOM!Sebuah pukulan jarak jauh yang mengandung tenaga sin-kang yang kuat meghantam tanah tempat puluhan anggota bandit Klan Teratai Hitam berada.Tanpa ampun, sebagian anggota bandit ini terpental dengan luka yang sangat parah dan ada yang tubuhnya langsung hancur."Pendekar Sadis!" seru Bos Bandit di tengah ketakutannya terhadap sosok pendekar ini.Berbeda dengan Pendekar Kitab Iblis yang membantai para pendekar golongan putih dan hitam dengan sadis, Pendekar Topeng Artefak yang kini lebih dikenal sebagai Pendekar Sadis membantai para perampok, bandit, dan penjahat dunia persilatan tanpa ampun. tidak ada perampok ataupun bandit yang dibiarkan lolos dalam keadaan hidup oleh pendekar sadis ini."Pendekar Sadis?" tanya Guo Xiang yang masih kurang paham dengan apa yang sedang terjadi di hadapannya.Belum hilang rasa terkejutnya, tiba-tiba berkelabat sosok berpakain putih dengan topeng yang berkilau."Pendekar Topeng Artefak?" tanya Guo Xiang masih dengan rasa herannya."Tenang saja, aku
Shu Zhen yang kecewa dengan sikap Huo-Tok-Kui memutuskan untuk melupakan Iblis Racun Api. Tujuan utamanya sekarang adalah bertahan hidup dari kejaran para pendekar bayaran yang memburunya.Semakin mendekati Hutan Kesunyian, semakin membuat Shu Zhen kesulitan mengatur pernafasannya, seakan tidak ada udara di sekeliling hutan yang sangat sunyi ini."Apa yang sedang terjadi? Kenapa aku sulit sekali bernafas? Apa ada pendekar tangguh yang sengaja membuat Hutan Kesunyian tidak aman seperti yang dilakukan oleh Master Wang Pao?" batin Shu Zhen.Shu Zhen memutuskan tetap memakai topeng untuk melindungi wajahnya walaupun sudah banyak yang mengetahui dan mengenalinya saat dia memakai topeng. "Aku pakai saja Topeng Artefak biar ada tambahan kekuatan kalau aku diserang oleh pendekar bayaran atau kolektor yang mengincar pusaka keramat!" kata Shu Zhen dalam hati.Langkahnya terhenti oleh hamparan luas rawa-rawa yang menghalangi jalannya menuju Hutan Kesunyian. "Kenapa ada rawa-rawa seluas ini?" pik
KWAAAK!WUUUSSSH!Sesuatu yang besar dan berwarna hitam melintas tepat di atas kepala Shu Zhen, yang membuat Pendekar Topeng Artefak ini terpaksa berguling agar tidak tersambar sosok yang menerjangnya dan terbang menjauh."Apa itu tadi?" tanya Shu Zhen penasaran.Datuk Sesat Utara hanya tertawa saja melihat kepanikan Shu Zhen. "Ha-ha-ha ... Itu sahabatku, Rajawali Hitam!" serunya.Sosok yang disebut Rajawali Hitam ini langsung mendarat di samping Datuk Sesat Utara."Apa hubungannya dengan membantuku menyeberangi rawa beracun ini?" tanya Shu Zhen. Tidak ada rasa takjub di mata Pendekar Topeng Artefak ini. Seakan melihat makhluk mitologi raksasa ini biasa saja baginya.Datuk Sesat Utara yang tadinya mengharapkan rasa takjub dari Shu Zhen pantas kecewa karena Shu Zhen tidak peduli sama sekali terhadap Rajawali Hitam ini."Tentu saja ada hubungannya ... Rajawali Hitam akan membawamu menyeberangi Rawa Elmaut ini! kamu hanya perlu naik ke atas punggungnya dan usahakan tidak terjatuh ke dala
Guo Xiang termenung sesaat memikirkan kejadian yang barusan dialaminya. Ada yang aneh dengan kemunculan Pendekar Topeng Artefak ini. Kenapa dia bisa tahu adanya kejahatan yang dilakukan oleh kelompok Klan Teratai Hitam di tempat yang sepi seperti ini? Seakan Pendekar Topeng Artefak ini memang khusus datang untuk menolongnya. Terus ... siapa yang menyuruh Pendekar Topeng Artefak ini menolongnya? Sungguh aneh sekali.Pendekar Sadis alias Pendekar Topeng Artefak ini sudah menghilang dari hadapannya, tapi Guo Xiang masih menyimpan seribu pertanyaan tentang misteri yang menyangkut hidupnya ini. Siapa yang bisa tahu kalau dia sedang menyamar jadi pendekar pra? Bahkan semua penghuni Perguruan Go Bi tidak ada siapapun yang tahu penyamarannya ini. Apa semua kejadian ini ada hubungannya dengan masa lalunya, termasuk masa lalu orangtuanya yang tidak dia ketahui sampai saat ini?"Hufh! Lebih baik aku pergi ke Rawa Kabut Hitam dahulu. Aku harus menemukan Setan Mabuk untuk menanyakan cara melenyapka
Legenda Makhluk Kabut Hitam telah menghantui penduduk di sekitar Rawa Kabut Hitam selama berabad-abad. Cerita ini diceritakan dari mulut ke mulut, dan meskipun banyak yang meragukan keberadaan makhluk ini, tak seorang pun berani mengabaikannya sepenuhnya.Menurut legenda, Makhluk Kabut Hitam adalah roh yang terjebak di antara dunia manusia dan alam gaib. Beberapa orang percaya bahwa ia dulunya adalah manusia yang melakukan perbuatan jahat dan kini harus mengembara di rawa ini sebagai hukuman.Penduduk setempat pertama kali melihat Makhluk Kabut Hitam pada malam bulan purnama. Seorang nelayan yang sedang mencari ikan di rawa melihat bayangan aneh yang mengambang di atas permukaan air. Tubuhnya terbuat dari kabut tebal, dan matanya tampak merah menyala. Nelayan itu berusaha mendekat, tetapi makhluk itu menghilang begitu saja.Pada masa itu Rawa Kabut Hitam bukanlah tempat yang sangat sunyi seperti sekarang ini. Masih banyak penduduk yang menghuni sekitar Rawa Kabut Hitam karena rawa ini
Di dalam Hutan Kesunyian yang sangat kelam, bayangan pohon-pohon menjulang tinggi, merentangkan cabang-cabangnya seperti tangan-tangan yang berbisik. Setiap daun, setiap ranting, dan setiap akar memiliki suara sendiri, meskipun hanya terdengar oleh mereka yang memperhatikan dengan hati yang terbuka dan memiliki hati yang bersih.Roh-roh pohon bersembunyi di balik kulit kayu, mengawasi setiap langkah pendatang yang berani memasuki wilayah mereka. Mereka adalah penjaga setia, tak terlihat oleh mata manusia, tetapi selalu waspada terhadap ancaman dari luar. Ketika seseorang mencoba merusak hutan atau menebang pohon dengan niat jahat, roh-roh ini memancarkan energi yang mengguncang bumi, mengirimkan pesan kepada Phoenix Iblis yang berdiam di pusat hutan.Phoenix Iblis, makhluk yang terlahir dari api dan kegelapan, hidup di dalam Hutan Kesunyian. Sayapnya yang terbakar menghiasi langit, dan mata merahnya memancarkan kekejaman. Iblis ini tidak mengenal belas kasihan. Dia memburu siapa pun y
DUUUAAAR!Suara geledek disertai sambaran petir mengiringi langkah Shu Zhen di tengah hujan deras yang turun sebelum dia sempat memasuki Dusun Kuno.Malam sudah menjelang saat Shu Zhen keluar dari Hutan kesunyian. Perjalanan spiritual yang dialaminya ternyata menghabiskan banyak waktu baginya, walaupun dia hanya merasakan kalau perjalanannya sebentar saja."Aish! Basah kuyup jadinya! Semoga saja Dusun Kuno ini berpenghuni!" harap Shu Zhen.Shu Zhen merasakan hujan deras yang membasahi pakaiannya. Setiap tetes air menembus kain dan menyentuh kulitnya, membuatnya menggigil. Rambutnya yang basah menempel di wajahnya, dan matanya terpejam karena air hujan yang menusuk. Petir yang menyambar di langit, menerangi kegelapan malam dan mengguncangnya. Shu Zhen merasa sendirian dan kelelahan, mencari tempat berlindung yang tak kunjung ditemukan. Tubuhnya gemetar, dan dia berusaha menutupi dadanya dengan tangan untuk menghangatkan diri. Semua yang ada dalam pikirannya hanyalah keinginan untuk ber