Saat Xue Feng berjalan menuju tempat ayahnya yang berada di pondok taman yang dipenuhi bunga ibunya, dia tiba-tiba berhenti dan berjalan menuju ke arah biliknya.Paman Mo, yang menyadari kehadiran Xue Feng di belakangnya, berpaling. "Hei, Xiao Feng, kemana kamu pergi? Kamu terlihat mencurigakan sekarang! Hahaha, apakah kamu menyembunyikan sesuatu dari paman?"Xue Feng, yang mendengar ucapan pamannya, hanya melambaikan tangannya. "Aku akan kembali nanti. Aku akan menunjukkan sesuatu kepada paman dan ayah" balasnya.Xue Feng kembali ke kamarnya dan mengeluarkan helmet barbar tadi, kemudian membungkusnya dengan kain. Dia baru saja menyadari bahwa dia harus membawa bukti agar paman dan ayahnya mempercayainya, karena kemunculan barbar di sekitar kotanya bukanlah hal yang main-main.Selain itu, dia tidak bisa mengeluarkannya tiba-tiba dari cincinnya. Oleh karena itu, dia berpikir lebih baik membungkusnya dan membawanya bersama saat berbicara dengan ayahnya tentang barbar.Xue Feng masih tid
Xue Long memandang anaknya, Xue Feng, yang tampak terdiam. "Xiao Feng, apakah ada yang belum kamu sampaikan? Darimanakah helm suku barbar ini berasal?" tanyanya penuh rasa penasaran.Mendengar pertanyaan tersebut, paman Mo dan kakeknya langsung menatap Xue Feng.Keberadaan helm ini hampir terlupa, padahal itulah yang membuat penampilan Xue Feng tampak mencurigakan tadi.Menanggapi pertanyaan ayahnya, Xue Feng mendekat dan duduk bersama mereka."Hmm, apa yang akan aku katakan berikutnya harus serius. Aku bertemu dengan suku barbar di Hutan Bintang Jatuh. Mereka sedang bertarung satu sama lain. Helm ini aku ambil dari salah satu anggota suku barbar yang tewas dalam pertarungan, untuk ku tunjukkan kepada kalian semua. Aku belum pernah melihat orang seperti mereka sebelumnya," ujarnya."Apakah mereka berada di hutan di sebelah kota kita?" tanya kakeknya dengan serius."Ya, kakek. Mereka bertarung di sana, dan juga mengejar satu sama lain. Sepertinya mereka saling memusuhi dan terus mengej
Xue Feng memperhatikan bahwa tato yang sebelumnya hanya ada di bagian bawah dadanya, kini mulai merambat ke bagian atas."Apakah ini akan terus merambat ke seluruh dada? Tapi ini juga bagus, tampaknya energi spiritual akan semakin banyak memasuki tubuhku dan memperkuatnya," pikirnya.Ia bangun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Biasanya, ibunya melakukan banyak hal sendiri di rumah; oleh karena itu, tidak ada pelayan yang menyediakan air untuk mandi. Oleh karenanya, mereka membuat sumur di kamar mandi untuk memudahkan pengambilan air mandi.Saat berjalan, Xue Feng merasa sedikit aneh karena ia merasakan adanya lapisan baru yang tumbuh di bawah kulitnya. Meskipun kulitnya masih tipis, namun rasanya aneh jika ada sesuatu yang baru muncul di tubuhnya.Setelah mandi, Xue Feng pergi ke dapur lebih awal daripada biasanya. Ia ingin ibunya memasak lebih banyak daging dan memberinya kulit rusa yang telah ia siapkan.Melihat ibunya memasak sendirian, Xue Feng merasa aneh. Sepertinya Xue F
Sosok tersebut terus melompat keluar dari gerbang keluarga Xue. Xue Feng ingin mengikutinya, tetapi saat melihat pakaian yang dikenakannya, dia memutuskan untuk bersembunyi di atap yang gelap dan mengganti pakaian hitam yang disimpan dalam cincinnya.Setelah mengenakan pakaian hitam agar tidak dikenali, Xue Feng mengikat rambutnya dengan sehelai kain. Dia bergerak perlahan dari atap ke atap lainnya dengan teknik langkah harmoni, mengikuti sosok tersebut.Ketika sosok tersebut keluar dari gerbang tanpa terdeteksi oleh penjaga, Xue Feng melihat bahwa sosok tersebut terus melompat, tetapi lebih tinggi dan lebih jauh dari sebelumnya. Dia hanya berjalan dengan tangan di belakangnya seolah-olah sedang berjalan-jalan di pasar.Setelah mengikuti beberapa menit, Xue Feng melihat sosok tersebut menuju ke hutan bintang jatuh. Dia berhenti dan semakin penasaran dengan sosok tersebut.Malam hari menjadi waktu yang paling berbahaya di hutan karena banyak monster yang aktif. Terdapat juga monster ter
Darah tampak berserakan di sekitar mereka saat Xue Feng menyaksikan pertarungan sengit antara seekor monster buaya dan monster monyet emas. Monyet emas memiliki tinggi sepuluh meter, tetapi monster buaya yang panjangnya hampir dua puluh meter tampak lebih mengesankan. Darah bercucuran akibat pertarungan mereka.Sepertinya monster-monster lain tergoda dengan darah yang bercucuran.Bisa jadi karena darah monster yang tercecer memiliki energi atau kekuatan yang lebih kuat. Di dunia monster, kekuatan biasanya diukur berdasarkan energi atau chi yang dimiliki. Jadi, darah monster kuat bisa menjadi sumber energi yang sangat menarik bagi monster lain. Selain itu, bisa juga karena aroma atau bau darah yang memicu naluri predator mereka. Sementara daging monster lain jelas sangat berharga bagi mereka, darah juga mungkin menjadi incarannya.Xue Feng memandangi dengan kagum monster buaya yang memiliki kulit bersisik kuat dan rahang yang tajam, menggeram dengan marah dan ketangguhan.Sementara it
Setelah api membesar dan menyebar ke daun-daun yang lain, dia meninggalkan kelompok itu dan mendekati pohon tertinggi di sekitarnya untuk memantau situasi dari ketinggian.Xue Feng melihat sekelompok monster haus darah yang sedang memperhatikan pertarungan dua monster besar saling mengaum, ketika mereka melihat api tersebut. Ketiga sosok yang masih memperhatikan pertarungan juga melihat pohon yang tiba-tiba terbakar.Karena pohon tersebut sangat mencolok, para barbar berusaha bersembunyi. Namun, daun-daun yang cepat terbakar membuat area tersebut sangat terang, sehingga para monster dan ketiga sosok tadi juga melihat para barbar.Tiba-tiba, ada monster yang menyerang para barbar yang tampak lezat bagi monster yang haus darah.Terjadi kekacauan saat para barbar yang mencoba melarikan diri diserang oleh sekelompok monster.Kedua monster, baik monyet maupun buaya, tampaknya tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka terus bertarung, menghasilkan suara pohon-pohon yang
Xue Feng melihat dua ekor kucing malam setengah meter dengan bulu abu-abu dan mata hijau yang mengikutinya. Dia merasa keduanya seperti anak kecil yang penasaran, mengikutinya perlahan dari belakang.Karena Xue Feng sedang melompat menggunakan elemen angin, dia terlihat oleh kedua anak kucing malam tersebut. Tiba-tiba, dia merasa ingin menjinakkan keduanya agar bisa menjadi hewan peliharaannya. Kerana jarang sekali dapat berjumpa dua ekor monster yang belum dewasa, tanpa penjagaan dari ibu mereka. "Hmm.. Aku harus memikirkan ide untuk menjinakkan keduanya bersama. Anak monster lebih mudah untuk dijinakkan, dan ini adalah peluang yang sangat berharga jika dapat memiliki monster untuk dijadikan tunggangan saat mereka dewasa," pikirnya dengan serius.Dia melompat perlahan agar keduanya dapat mengikutinya, sambil memikirkan bagaimana caranya untuk menjinakkan mereka.Dia melihat telapak tangannya, dan memikirkan suatu elemen yang bisa membuat seseorang atau monster merasa nyaman dan tena
Xue Xue Feng terkejut melihat tatapan kucing tersebut. Dia bertanya-tanya, apakah kucing itu menjadi bodoh setelah diberikan banyak teknik penyembuhan? Atau apakah kucing itu merasa nyaman setelah kenyang?Tiba-tiba, ia mengeluarkan energi elemen alam, dan menyelimuti seluruh tubuhnya bersama kucing tersebut. Dia berpikir bahwa mungkin kucing ini akan merasa lebih dekat dengannya jika mereka berdua berada dalam kondisi yang sama saat elemen alam menyelimuti mereka.Kemudian, kucing itu bangkit dari berbaring, mendekati Xue Feng, dan menggosokkan kepalanya ke tubuh Xue Feng.Xue Feng terkejut! Apakah dia telah benar-benar menjinakkan kucing ini?!Xue Feng merasa luar biasa ketika kucing tersebut mendekatinya dan menggosokkan kepalanya ke tubuhnya. Ini mungkin merupakan tanda bahwa kucing tersebut merasa nyaman dan percaya padanya. Mengingat kenyataan bahwa kucing biasanya adalah hewan yang independen dan seringkali sulit untuk dijinakkan, respons ini sungguh mengejutkan. Yang paling m