"Ada yang harus kau perhatikan lagi," ucap Wu Cao dan membenarkan teknik sang keponakan.Wu Tian memerhatikannya dengan seksama dan lanju melatih Qi Foundation untuk dasar menyerap qi yang dibutuhkannya. Terus begitu, hingga membuat Wu Cao tersenyum bangga. "Bagus sekali, Tian'er! Kamu banyak kemajuan sekarang!" "Aku hanya mengikuti petunjukmu, paman Cao!" sahut Wu Tian. Wu Cao tampak senang dengan Wu Tian yang berhasil merampungkan Qi Foundation Awal walaupun hanya berupa teknik penyerapan qi dasar saja. "Baiklah. Saatnya kamu mempelajari teknik penempaan tubuh yang disebut Body Tempering!" seru Wu Cao. "Aku sudah bisa mempelajarinya paman? Apa itu Body Tempering?" tanya Wu Tian, "Kamu harus bermeditasi mengumpulkan energi qi untuk menempa tubuhmu agar lebih kuat lagi!" ujar Wu Cao. "Apa beda Body Tempering dengan Qi Foundation, paman Cao?" tanya Wu Tian. Baginya, penyerapan qi sama saja dan selalu dilakukan dengan meditasi. "Body Tempering bersifat untuk menmpa tubuhmu agar
"Tapi ... tidak ada salahnya kalau kamu mempelajari satu atau dua gerakan untuk membela dirimu apabila bertemu lawan yang jahat di perjalananmu!" lanjut Wu Cao."Asyik! Bener nih paman Cao mau ajarin aku?" tanya Wu Tian memastikan ucapan pamannya ini.Dia seperti mendapat mainan baru, begitu Wu Cao melatihnya terus menerus dengan teknik kultivasi. Wu Tian tidak menyangka sama sekali kalau paman Caonya adalah pendekar sekaligus kultivator terhebat melebihi Wu Jian!**** "Kamu sudah menguasai Qi Foundation dan Body Tempering! Walaupun hanya level awal, tapi sudah cukup untukmu apabila terpaksa bertarung. Sekarang bagian penting dalam mengolah qi adalah Martial Arts yaitu ilmu bela diri yang sangat berguna bagimu dalam melawan musuh." "Wauw! Aku tidak menyangka akan diajari paman sampai sejauh ini!" seru Wu Tian. "Aku hanya mengajarimu dasar-dasarnya saja untuk bekal dirimu bertarung, Wu Tian! Kultivasi sebenarnya akan kamu pelajari dari Yueyin nanti!" ujar Wu Cao. "Paman mau mengaj
"Baiklah, Paman, kami pamit dahulu ya!" ujar Wu Tian."Hati-hati di jalan, Tian'er!" ujar Wu Cao. "Bagaimana dengan ayah?' tanya Wu Tian. "Ayahmu tidak pergi dari rumah keluarga besar Wu! Dia masih di sini!" jawab Wu Cao. Biar bagaimanapun Wu Tian tetap peduli sama ayah dan ibunya, tapi pemuda ini tidak lagi menginginkan kasih sayang orang tuanya. Dia akan menempuh jalan hidup sendiri yang jauh dari hinaan ayahnya. Wu Tian dan Yueyin yang sudah mengecil meninggalkan kediaman keluarga besar Wu dengan kepala tegak. Wu Cao mengantar sampai depan pintu gerbang keluarga besar Wu, dan tetap di sana memandang kepergian Wu Tian yang entah kapan akan kembali lagi ke Kota Hu Nan. *****"Kamu siap untuk pergi, Wu Tian?" tanya Yueyin setelah melewati pintu gerbang keluarga besar Wu."Aku siap, Yueyin! Paman Cao banyak mengajariku dasar-dasar kultivasi, jadi aku memiliki kepercayaan sekarang.""Bagaimana dengan bocah setan Zhou itu? Akankah kamu mencarinya?" tanya Yueyin."Aku rasa belum wa
"Tapi, kita akan mencari di mana, Ahli Pedang ini Yueyin?" tanya Wu Tian begitu melihat daerah yang mereka masuki. "Seharusnya dia ada di desa Lan Tzi ini, tapi kok desa ini sepi sekali ya?" tanya Yueyin--tak kalah bingung. "Seperti desa tidak berpenghuni!" sahut Wu Tian. Wu Tian dan Yueyin memang akhirnya berhasil sampai di Desa Lan Tzi sebelum gelap. Hanya saja, Desa Lan Tzi yang mereka masuki bagaikan desa mati yang sudah tidak ada penghuninya sama sekali. Suasana suram sangat kental terasa di desa ini. "Aku sudah lama tidak keluar dari Hutan Terlarang, jadi aku tidak tahu kondisi desa ini seperti apa sekarang!" ujar Yueyin. "Sangat suram sekali desa ini! Apa kamu yakin kalau Ahli Pedang ini masih ada di desa mati ini?" tanya Wu Tian. "Seperti yang kukatakan tadi, aku tidak yakin Wu Tian!" seru Yueyin. "Kemana perginya semua penghuni Desa Lan Tzi-termasuk ahli pedang yang legendaris itu?" tanya Wu Tian. "Hati-hati, Wu Tian! Aku merasakan ada hawa jahat di desa ini!" seru
Wu Tian dan Yueyin terbangun pagi-pagi sekali karena mendengar keramaian di Desa Lan Tzi."Tidak mungkin!" teriak Yueyin yang mengintip dari celah dinding."Ada apa sih, pagi-pagi sudah ribut!" seru Wu Tian yang terbangun oleh suara berisik Yueyin."Sini, Wu Tian! Lihat!" panggil Yueyin.Wu Tian dengan perlahan mendekati Yueyin dan meliaht keluar melalui celah dinding."Apa-apaan ini! Kita tidak salah desa kan?" tanya Wu Tian yang sama terkejutnya dengan Yueyin."Tidak, Wu Tian! Kenapa jadi berubah seperti ini ya?" Yueyin sama bingungnya dengan Wu Tian.Peri Cultivator ini membuka pintu rumah yang ditempatinya bersama Wu Tian.Apa yang terlihat olehnya dari balik celah dinding, kini menjadi nyata.Desa Lan Tzi ramai sekali dengan lalu lalang penduduk desa, baik yang sedang menjajakan dagangan atau yang hanya sekedar melewati desa ini saja."Wauw!"Wu Tian yang keluar dari dalam rumah langsung terpukau denbga apa yang dilihatnya. "Kenapa jadi begini?" tanyanya kepada Yueyin."Kita ca
"Aku sudah pernah mengalami kejadian ini! Aku tidak akan meninggalkan desa ini, Qing Feng!" ujar Yueyin.'Apa maksudmu sudah pernah mengalaminya?" tanya Qing Feng penasaran.'Aku tiba di Desa Lan Tzi pada sore menjelang malam hari! Saat tiba di sini, Desa Lan Tzi seperti desa mati tidak berpenghuni sama sekali!" ujar Yueyin."Kamu tiba di desa ini pada sore hari?' tanya Qing Feng."Benar! Saat itu desa Lan Tzi tidak seperti sekarang yang ramai dengan penduduk desa yang tengah beraktivitas. Desa Lan Tzi seperti sudah tidak ditinggali selama puluhan bahkan ratusan tahun! Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini, Qing Feng?" tanya Yueyin."Kalian sembunyi di mana? Setahuku tidak ada yang selamat apabila tiba di desa Lan Tzi ini pada sore menjelang malam hari, saat penduduk desa ini sudah tidak ada di tempatnya!" ujar Qing Feng dengan misterius."Kenapa mereka tidak bisa selamat, Qing Feng? Aku sahabatmu ... setidaknya kamu bisa menceritakan apa yang sedang terjadi, agar kami tidak cela
"Aku belum pernah bertemu dengan keluarga Lin, jadi aku tidak tahu apakah Nona Lin ini berasal dari keluarga Lin yang berada di kota Hu Nan atau bukan!" ujar Wu Tian."Tidak apa-apa, Wu Tian! Kita akan tahu malam ini saat Desa Lan Tzi menjadi desa mati. Aku yakin Nona Lin akan datang melihat keadaan desa ini nanti malam!" ucap Yueyin."Bagaimana kamu bisa begitu yakin, Yueyin? Bisa saja Nona Lin ini hanya datang sekali saja ke desa mati ini! Tapi herannya, kok dia tidak datang saat desa lagi hidup ya? Satu lagi keanehan dari Nona Lin ini!" kata Wu Tian sambil mengerinyitkan dahinya, tanda dia sedang berpikir."Aku juga baru sadar, Wu Tian! Kenapa dia tidak datang ya saat desa lagi hidup? Kita tidak melihatnya tadi, atau memang dia datang tapi kita tidak menyadarinya? Kita kan tidak tahu bagaimana wajah Nona Lin ini!" ujar Yueyin."Jangan-jangan dia berada di rumah kosong yang kita sangka ada penghuninya ini! Apa kita kembali saja?" tanya Wu Tian."Sekilas aku memang melihat ada gadis
"Wu Tian!" seru Yueyin sambil berbisik, tapi Wu Tian sudah melangkah keluar dari pintu rumah kosong ini.Yueyin terpaksa menyusul Wu Tian, karena khawatir terjadi apa-apa dengan pemuda ini.Pengawal Nona Lin langsung menghalangi langkah Wu Tian ke arah Nona Lin."Tidak apa-apa! Biarkan saja!" seru Nona Lin.Wu Tian tidak mengenali sama sekali sosok gadis cantik di hadapannya.Pakaian pendekar yang membalut tubuh Nona Lin membuat gadis ini tampak hebat."Selamat bergabung, Wu Tian!' sambut Nona Lin yang tersenyum padanya."Aku tidak kenal dirimu! Apa anOna Lin ini berasal dari keluarga besar Lin di Kota Hu Nan?" tanya Wu Tian."Benar sekali, Wu Tian!" sahut Nona Lin."Kita belum pernah bertemu, tapi kamu sudah tahu namaku dan rupaku!" ujar Wu Tian yang merasa heran. "Siapa namamu, Non Lin?""Aku Lin Xia!" jawab Nona Lin ini singkat."Bagaimana caranya kamu bisa mengenaliku, padahal aku tidak pernah muncul dalam acara pertemuan Lima Keluarga Besar?" tanya Wu Tian yang penasaran."Aku ba