Share

Bab 10: Arogan Membawa Dendam

Setelah menempu perjalanan selama satu jam, Devano akhirnya tiba di sebuah gedung yang cukup besar.

Di depan gedung tersebut terlihat tulisan yang sangat besar, yaitu Horizon Solution Group.

Sebuah gedung megah dan juga sangat mewah. Buat Devano, dia sama sekali tidak mengira bahwa perusahaan tersebut sekarang adalah miliknya.

Dengan perasaan tidak menentu, Dia berjalan masuk ke lobi gedung tersebut.

Dia melihat banyak orang datang memasuki gedung dengan menggunakan akses masuk masing- masing, sungguh pemandangan yang sangat luar biasa buat Devano.

Pada waktu dia tiba di depan lobi gedung, dia secara tidak sengaja sebuah mobil mewah keluaran Eropa berhenti tepat tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Devano melihat pasangan muda baru saja keluar dari mobil tersebut. Mereka menggunakan pakaian yang cukup rapi dan juga mewah.

Seorang lelaki tampan keluar dari mobil dengan langkah elegan. Dia tersenyum sambil membukakan pintu untuk seorang perempuan yang terlihat sangat cantik dan juga menawan.

Devano tentu saja terkesima melihat hal tersebut, meski dia sebenarnya sudah biasa melihat orang kaya, tapi entah mengapa kali ini dia melihat sesuatu yang berbeda.

"Hai, Bajingan! Apa yang sedang kau lihat?" bentak lelaki berjas mewah kepada Devano.

Mendengar bentakan tersebut, Devano sangat terkejut.

"Lah malah bengong begitu. Apa matamu tidak diberi pelajaran yang benar? Sungguh berani menatap dengan cara seperti ini!" ucap sang lelaki berjas mewah itu sambil mendorong Devano hingga terjatuh. "Apa aku harus mencongkel matamu itu!"

Orang- orang mulai menatap ke arah keributan. Meski begitu, tidak ada yang berniat membantu Devano sama sekali.

Justru sebaliknya mereka menatap ke arah Devano dengan tatapan penuh penghinaan.

Dunia memang tidak bisa diukur dengan pakaian, tapi pakaian mampu membuat orang melihat dengan cara berbeda. Mata memang selalu membutakan dengan apa yang dilihatnya, sehingga manusia banyak tertipu oleh karenanya.

Beberapa petugas keamanan mendatangi Devano dengan tatapan penuh kecurigaan.

"Kalian singkirkan pengemis ini di depan gedung ini. Dia hanya akan menjadi pemandangan yang tidak baik buat Horizon Solution Group!" seru sang lelaki yang ternyata seorang mitra penting dari Horizon Solution.

"Baik, Pak Handerson. Kami akan segera mengusir dan sedikit memberikan pelajaran kepada pemuda yang tidak tahu diri ini."

Beberapa petugas keamanan segara menarik tangan Devano. Dia diperlakukan seperti seorang penjahat yang baru saja melakukan tindakan kejahatan.

"Tunggu dulu! Apa salah diriku, sehingga kalian berani melakukan tindakan seperti ini?" tanya Devano yang membuat beberapa petugas keamanan yang memegang dirinya menjadi tertawa.

"Kesalahan dirimu adalah berani memandang wanita dari mitra penting dari perusahaan Horizon Solution. Apa sekarang kau sudah tahu di mana letak kesalahan dirimu," ucap petugas keamanan dengan suara meremehkan.

Devano sangat kesal karena selalu diperlakukan dengan cara tidak sopan seperti ini. Baju yang dia kenakan sekarang sudah kotor. Meski dia tahu bahwa pakaian tersebut memang tetap tidak bisa dipandang bagus, tapi itu adalah pakaian terbaik yang di miliki.

"Apa memandang tidak boleh? Aku hanya kebetulan saja melihat dia lewat di depan mataku. Apa itu sebuah kesalahan?" seru Devano dengan suara terdengar kesal.

"Sekarang kau mau pergi dari area perkantoran kami atau akan bawa ke kantor polisi dengan tuduhan mengganggu ketertiban di kantor kami," ancam petugas keamanan dengan suara terdengar sangat kesal.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status