Share

Pengakuan

Matahari terbit dengan sinarnya yang menghangatkan tubuhku, kakiku terasa kram, bajuku lembap oleh gerimis tadi malam.

Pemilik toko roti membuka gerai, matanya menatap aneh padaku, terang saja kondisiku saat ini lebih seperti pengemis daripada seorang pelanggan. Aku mendesah malu, merapikan rambutku dengan tergesa-gesa, berdiri menjauh dari toko roti sebelum diusir oleh pemiliknya.

Kakiku menendang kerikil jalanan, tak tahu apa yang harus aku ucapkan ketika bertemu dengan Axel. Apa dia akan senang saat melihatku masih di sini? Atau ... dia malah berharap aku sudah menyerah dan pergi menjauhinya?

Apa mereka masih bersama? Rasa marah kembali membuncah dalam dadaku.

Ah ... aku benci wanita itu. Penampilannya yang cantik dengan rambut pirang panjang dan tubuh yang ramping, kulit putihnya dan mata besar seperti boneka, aku tidak mau mengakuinya, tetapi dia terlihat sangat cocok dengan Axel. Si cantik dan si tampan.

Kutendang kerikil di hadapanku de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status