Share

Pendarahan

Aku berjalan gontai melewati lobi menuju ruang kerja. Nomor Tomi yang masih belum bisa dihubungi membuatku khawatir. Mau tak mau berbagai pikiran buruk berseliweran di kepala.

Huft! Apa yang sebenarnya terjadi pada Tomi? Tak biasanya dia menghilang seperti ini.

Kulihat Mas Reno berdiri menatap keluar melalui kaca lebar di depannya. Tangan kirinya menempelkan ponsel di telinga. Sebelah tangannya dimasukkan ke saku celana.

Dia tampak serius bicara dengan seseorang melalui ponselnya. Sampai tak menyadari aku sudah berdiri di sebelahnya.

"Iya, bagus," ucapnya. Entah siapa yang sedang diteleponnya.

Aku masih diam menunggunya selesai menelepon.

"Okey, pastikan semua aman!" lanjutnya. Kemudian terdiam, tampak sedang mendengarkan lawan bicaranya. "Bagus," ucapnya lagi. "Tunggu perintahku selanjutnya!" perintahnya. "Okey, kirim nomor rekeningnya! Habis ini aku transfer!"

Ponsel diturunkan dari telinganya. Dipandanginya layar yang masih menyala terlihat foto pernikahan kami di sana. Bibir tipi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya g mungkin Reno diem aja ngeliat Bulan sakit pasti dia peduli apa lagi Bulan mengandung anak nya walaupun blum terbukti anak siapa karena Rena emang menginginkan anak juga ..dh kmu lapas biar kn Reno menyesan siaoa tau kmu pisah k.u nikah dgn seseorang bisa punya anak ..
goodnovel comment avatar
Fatimah
tambah penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status