Share

Ditraktir Orang Kaya

Dia tersenyum tipis ke arahku dan mengulurkan tangannya. Apakah ini nyata? Wah kamu adalah uangku dalam wujud manusia.

"Kusuma," ujarnya memperkenalkan diri saat aku menjabat tangannya.

"Naya," jawabku ikut memperkenalkan diri.

"Naya, nama yang bagus," pujinya.

Aku tersenyum malu malu. Bagaimana pun, aku harus bersikap baik padanya, tidak boleh sampai ada kecacatan apa pun perilakuanku dengannya.

Pelayan datang menghampiri kami, pria yang berada diseberang mejaku itu kembali menutup sebagian wajahnya dengan topi. Pelayan restoran mengeluarkan catatan kecil serta pena untuk mencatat pesanan setiap orang yang berkunjung ke restoran.

"Makanan sama minuman yang paling spesial di resto ini dua porsi, ya!"

"Siap, Pak," jawab pelayan lalu kembali ke dapur restotan.

Aku yang tadinya hanya diam kini angkat suara. "Dua? Banyak banget makannya," ujarku.

"Buat kamu satu porsi, Naya."

"Buat saya, wah ga usah, Pak. Saya juga sudah kenyang," tolakku yang sebenarnya perutku teramat lapar.

"Sudah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status