Share

Bab 14. Penyesalan Azzam

Demi kebaikan buah hatinya, Azzam dengan berat hati melepaskan putranya untuk ikut serta dengan Kayla tanpa dirinya.

Ketika bocah itu diminta untuk berpamitan dengan kakek neneknya, Daffa dengan antusias menuruti perintah sang bunda. Netra Azzam sudah basah oleh cairan bening ketika putra semata wayangnya itu berpamitan untuk yang terakhir kalinya.

Sejak tadipun kelopak mata Azzam terasa hangat menahan tangis agar tak pecah. Sejahat apapun lelaki itu, dia tetap menyayangi Daffa, putra yang sangat dia impikan. Namun karena keserakahan serta keegoisan dirinya, anak istri yang seharusnya selalu ada bersama dirinya, kini terlepas dan akan mencari jalan hidupnya masing-masing.

Tia yang melihat lelakinya bersedih itu lantas berdecih tak suka. Mukanya ditekuk laksana buah mengkudu yang tak jelas bentuknya. Hatinya terbakar cemburu karena Azzam begitu menyayangi Daffa. Bahkan kepada anak sekecil itu pun dia merasakan kebencian.

"Mas, ngapain sih pake sedih segala?" ketusnya.

"Ti, walau bagaim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status