Seminggu sudah Kayla berada di Jakarta, tepatnya di rumah Yulia. Di sela-sela kesibukannya membantu pekerjaan sehari-hari saudara sepupunya, Kayla terus berupaya mencari pekerjaan ke sana kemari, tetapi belum juga ia temui yang bisa sambil membawa anak.Yulia dengan tegas menolak ketika Bayu memintanya untuk menjaga Daffa, dengan alasan tidak mau dibuat pusing dan ribet dengan urusan anak kecil. Padahal jika dia paham akan maksud suaminya, mungkin Yulia akan setuju.Tujuan Bayu melakukan hal itu sebenarnya untuk memudahkan Kayla mencari pekerjaan, sehingga ketika Kayla sudah mendapatkan pekerjaan, istrinya itu tidak akan merasa direpotkan lagi. Tetapi sikap Yulia yang memang sedikit keras itu terkadang memancing amarah Bayu sering meledak juga."Yul, apa kamu nggak kasihan lihat sepupumu sedang kesusahan begitu, sementara kamu nggak mau nolong sama sekali?" tanya Bayu yang sedang duduk santai di ruang tamu."Enggak nolong bagaimana maksud kamu, Mas? Kayla numpang di rumah kita, memang
Atas kesepakatan ketiganya, Kayla pun memutuskan menerima tawaran orang yang mengajak dia untuk pergi kerja ke negara tetangga tepatnya Malaysia.Bayu dan juga Yulia sudah setuju untuk merawat dan menjaga Daffa dengan baik. Namun sebelumnya, Yulia meminta Kayla jangan lupa berkirim uang untuk kebutuhan Daffa nantinya.Berbeda dengan Bayu. Lelaki itu tak setuju dengan permintaan Yulia itu. Suami Yulia begitu tulus ingin membantu Kayla dari kesusahan. Ia pikir, memberikan makan atau memenuhi kebutuhan Daffa sendiri tidaklah begitu berat bagi dirinya. Namun apalah daya, Bayu tak berani bersuara mengeluarkan pendapat, ia hanya bisa diam saja menerima apa maunya Yulia. Suami dari sepupu Kayla tersebut takut hal itu malah menimbulkan salah paham dan berakhir keributan dengan sang istri tercinta.'Nanti dia cemburu, bisa berabe,' batin Bayu.Hari yang dinantikan pun telah tiba. Kayla sudah mempersiapkan diri untuk menunggu majikan yang akan datang menjemput dirinya.Tak lama Kayla menunggu.
Tak terasa, dua bulan sudah Kayla berada di Malysia. Ia kerasan bekerja di sana, karena sang majikan memperlakukan dirinya dengan baik. Tidak ada cerita Kayla diteriaki atau dibentak saat akan disuruh melakukan suatu pekerjaan.Kayla benar-benar diterima dengan baik di keluarga besar Zakir Ashar - suami dari Anna Tasya Camilla. Lelaki yang usianya sudah memasuki kepala 6 itu masih terlihat enerjik, bugar dan mempesona.Kakak ipar dari Ashraf sendiri seorang wanita berkebangsaan Thailand bernama Kannika. Kakak pertama Ashraf bernama Alkhan Attaqi -- suami Kannika. Kakak kedua Ashraf telah meninggal dunia karena kecelakaan dan Ashraf adalah anak bungsu.Pagi hari waktu setempat, Kayla yang sedang sibuk memasak dikejutkan dengan kehadiran Alkhan yang tiba-tiba menghampiri Kayla tanpa suara. Lelaki itu memutar kepalanya kesana kemari seakan sedang mencari sesuatu di dapur. Namun enggan bertanya kepada Kayla yang jelas-jelas sedang berdiri di sana.Alkhan yang notabene lelaki pendiam itu
- Di Indonesia -Yulia kedatangan Azzam. Lelaki itu merasa rindu dengan putra kesayangannya. Padahal, Nani pernah berkata jika Azzam memiliki anak dari wanita lain yang entah dia nikahi atau tidak. Kedatangan Azzam disambut baik oleh Bayu yang tak begitu kenal dekat dengan Azzam, tetapi Bayu tetap memperlakukan Azzam begitu baik. Yulia yang merasa kesal dengan Azzam, tak mau sama sekali berhadapan dengan lelaki itu. "Dari Bandung jam berapa, Zam?" tanya Bayu, seraya mengambil sebatang rokok dari atas meja untuk dinyalakan lalu ia hisap."Lepas subuh, Mas. Daffa kemana ya?" Kepala Azzam menoleh kiri dan kanan mencari keberadaan putranya yang sudah sangat ia rindukan.Bayu yang sebenarnya harus berangkat mengajar terpaksa izin cuti karena ada Azzam. Ia tak mungkin meninggalkan Azzam di rumah sementara Yulia sama sekali tak bisa bersikap baik meskipun sedikit saja.Tak lama terlihat Daffa berlarian di halaman rumah, ia sedang berkejaran dengan anak sebayanya. Senyum lebar menghiasi waj
"Gimana ini, Mas? Angkat nggak?" tanya Yulia terlihat panik. Pasalnya, ia merasa gagal menjaga Daffa. Padahal setiap bulan Kayla sudah rutin mentransfer uang untuk kebutuhan Daffa. Jika bersisa, Kayla memperbolehkan Yulia menggunakan uang tersebut. Bagi Kayla, yang penting Daffa terjaga dan terawat dengan baik.Bayu juga sama. Lelaki itu bingung harus bagaimana. Jika ia berkata yang sebenarnya, sudah pasti Kayla yang berada di negara orang tak bisa konsentrasi dalam bekerja dan itu tentu bisa merugikan dirinya sendiri."Nanti saja di rumah. Kita telepon balik Kayla-nya, ini masih di jalan. Kita ngomong baik-baik sama Kayla," tutur Bayu.Yulia pun menuruti saran suami. Ia mengabaikan ponsel miliknya yang terus berdering. Daffa yang selama 3 bulan bersamanya, kini harus lepas dari pengawasannya. Bayu yang sudah sangat menyayangi bocah lucu itu tentu saja merasa kehilangan.Akhirnya pasangan suami itu memilih pulang dengan tangan hampa. Mereka akan memikirkan cara mencari Daffa.***- Di
'Apa maksudnya?' batin Kayla bertanya.Terus terang saja, Kayla merasa terkejut mendengar Ashraf mengatakan hal itu.Wajah Kayla bersemu merah, ia merasa gugup bercampur malu, kala terlepas dari pelukan Ashraf yang memang tak bermaksud memeluk dirinya. Andai ada yang melihat sudah pasti akan salah paham. Kayla yang kehilangan fokus dalam bekerja sejak mimpi tadi malam, membuat wanita itu kerap tidak bisa konsentrasi dalam semua aktivitasnya."Eh! Iya maaf, Pak. Tadi saya sedikit melamun jadi saya nggak fokus," jawab Kayla kikuk.Pasalnya, Ashraf kini menatap Kayla dengan tatapan yang begitu meneduhkan. Netra hitam itu begitu penuh misteri membuat hati Kayla merasakan desiran aneh yang menjalar di dalam sanubari."Hhmm ... kenapa? Apa yang kamu lamunkan? Kangen si kecil? Oh iya ... gimana kabar anak lucu itu?" cecar Ashraf ingin tahu.Mendengar pertanyaan Ashraf, membuat Kayla kembali terdiam. Ia teringat akan putranya, rasa rindu itu kembali merangkak naik. Hingga tanpa Kayla duga, As
Siang harinya, rangkaian pemeriksaan terhadap Kayla selesai. Ashraf dan Kayla pun meninggalkan rumah sakit.Kayla memang benar-benar sakit sehingga ia harus beristirahat dengan cukup. Ia kerap merasakan kesakitan yang luar biasa di bagian kepalanya. Wanita itu pun menjelaskan kepada dokter yang memeriksa, kalau sudah terasa sakit seakan kepalanya mau pecah. Berdasarkan hasil pemeriksaan CT scan serta analisa dokter ternyata ada flek hitam di bagian belakang kepala Kayla, sehingga dokter menyarankan agar Kayla melakukan operasi. Beruntungnya, Ashraf tak mengetahui itu karena Kayla meminta kepada tim medis atau dokter agar tidak menjelaskan tentang penyakit yang dideritanya juga saran untuk operasi kepada Ashraf. Kayla tak ingin merepotkan Ashraf yang menurutnya sudah sangat baik."Kay, aku ada panggilan mendadak dari Indonesia. Ada meeting penting yang tak bisa ditunda. Kau tak apa kalau aku tinggal dulu balik ke Indonesia?" tanya Ashraf ketika sudah berada di dalam mobil.Lelaki itu
- Indonesia -Daffa yang sudah bersama Azzam juga Tiara, tersiksa lahir dan batinnya selama tinggal di sana. Hari-hari bocah itu tak pernah luput dari tangisan yang disebabkan kemarahan Tiara ibu sambungnya. Apa lagi semenjak Azzam diberhentikan dari tempat kerjanya, Tiara melampiaskan kemarahan dirinya itu kepada Daffa. Tak jarang pula Tiara memukul, mencubit Daffa tanpa sepengetahuan Azzam tentunya."Bunda ... " jerit Daffa ketika ia sedang bermain dan kakinya terjepit benda yang tak kuat ia angkat sendiri.Tiara yang sedang bersantai di dalam rumah beranjak keluar karena merasa terganggu dengan suara anak sambungnya. Dengan langkah dihentak sambil berkacak pinggang ia berjalan mendekati Daffa."Makanya jadi anak tuh jangan nakal! Rasain nih akibatnya, hiihh ...!" hardik Tiara.Tiara menarik sebelah telinga Daffa hingga bocah itu menangis semakin kencang. Tiara pun menarik lengan Daffa untuk pulang ke rumah. Tetapi karena Daffa terus menangis membuat emosi Tiara semakin meledak. Tan