Satu Minggu setelah kepergian Kayla ke Saudi, Yulia juga Bayu pindah ke kampung halaman Bayu tepatnya di Jawa Tengah. Daffa ikut dibawa serta dan sekolah juga di sana. Ketika Yulia bertanya apa alasan mereka pindah, Bayu hanya menjawab jika dirinya sudah meminta pindah mengajar sejak lama dan baru sekarang dikabulkan karena sudah ada guru pengganti.Daffa yang notabene anak kandung Kayla dan Azzam, tidak rewel dari pertama tinggal di kampung Bayu, seolah di mana saja ia betah asal ada Bayu bersamanya. Bocah itu benar benar tak terpisahkan lagi dengan Bayu. Di saat Bayu menghilang sedikit saja, Daffa histeris dibuatnya.Yulia yang menyadari itu sama sekali tak merasa keberatan. Justru ia merasa senang karena bisa tahu bagaimana rasanya merawat anak.Hingga di satu hari libur akhir pekan. Bayu juga Yulia sudah bersiap untuk jalan jalan ke tempat pariwisata. Daffa yang antusias pun terlihat begitu ceria."Dedek, emang Ayah mau ajak kamu?" goda Yulia."Iya," jawab Daffa singkat dan polos.
- Saudi Arabia -Kayla juga Ashraf bersiap untuk jalan jalan lebih dahulu sebelum pulang ke Indonesia. Masalah antara keduanya pun sudah terselesaikan dengan baik. Ashraf begitu perhatian setelah tahu wanitanya tengah mengandung benihnya.Kayla sendiri menerima cinta Ashraf karena alasan janin yang dikandungnya. Tetapi, masih ada yang mengganjal di hati Kayla. Ia merasa belum yakin jika Anna akan menerima dirinya sebagai menantu.Ashraf sudah siap menghadapi kemarahan Anna yang pastinya akan murka. Jikapun memang benar dirinya harus terusir dari keluarga, lelaki itu tak lagi mau mempermasalahkan. Baginya, anak dalam kandungan Kayla adalah masa depan yang harus ia perjuangkan. Dan ia juga tak mau melihat atau mendengar Kayla tersiksa akibat perbuatannya.''Mas, apa sebaiknya kita pulang saja? Kamu pasti banyak kerjaan?" ucap Kayla.''Ada Abang Alkhan yang handle kerjaan Mas di kantor, Yank,'' jawab Ashraf.''Kamu nggak usah pikirkan kerjaan Mas. Pikirkan calon anak kita saja sama jaga
Ashraf pun membawa Kayla ke apartemen miliknya yang tak jauh dari kantor setelah lebih dulu membelikan martabak manis sesuai permintaan Kayla atau janin di rahimnya.Malam kian larut, tak terasa sudah pukul sebelas malam. Ashraf yang hendak pulang terpaksa membatalkan niatnya karena kayla tiba tiba kembali lemah setelah terus terusan muntah.Kayla nampak terbaring lemah di ranjang tidur milik Ashraf di apartemen. Wajah Kayla juga nampak memucat membuat Ashraf tak tega meninggalkan wanitanya seorang diri di sana.''Mas, kamu pulang saja tak apa,'' ucap Kayla.Ashraf diam tak menanggapi. Dia tengah membantu Kayla membalurkan minyak kayu putih di bagian bagian tertentu di tubuh Kayla. Meskipun awalnya Kayla menolak tetapi karena lelaki itu memaksa akhirnya Kayla hanya bisa diam saja sebab tubuhnya serasa lemah tak bertenaga.''Gimana Mas mau pulang kalau kamu keadaannya kaya gini, Kay? Mas nggak mungkin ninggalin kamu dalam kepayahan gini.''Mendengar itu, hati Kayla merasa hangat, terny
Anna juga Zakir kini sudah duduk di ruang tamu. Kayla yang sejak tadi digandeng Ashraf nampak cemas menghadapi kedua orang tua lelaki yang kini mencintainya.Ashraf belum mampu berkata apapun. Ia lebih dulu mengatur pernafasan. Diliriknya wajah wanita yang kini berbadan dua karena ulahnya.''Ekhem ... Ma, Pa. Sebelumnya, aku minta maaf yang sebesar besarnya kalau kejujuran aku kali ini akan melukai hati Mama juga Papa. Aku ... ''''Jangan bilang kamu mau menikahi mantan babu kita, As!'' ucap Anna memotong lebih dulu.Zakir yang menyadari sang istri sudah berpikir negatif pun hatinya yakin jika pagi itu tak akan baik baik saja untuk Anna mau pun Kayla wanita yang sangat dibenci istrinya.''Ma, lebih baik dengarkan dulu anak kita bicara,'' tegur Zakir.Anna memalingkan wajah ke samping mendapat teguran suami. Semakin bertambah marahlah ia karena hal itu dilakukan di hadapan anak dan juga wanita yang ia benci. Ia juga jengah melihat wajah Kayla mantan pembantunya.Kayla sendiri semakin
Pagi hari di sebuah perumahan yang sangat sederhana, kompleks Sakura namanya.Seorang lelaki berusia sekitar 25 tahun sedang memanaskan kendaraan roda dua di depan rumahnya. Dia pun nampak sudah rapi dengan seragam kerjanya. Sesekali terdengar dia bersenandung lirih menyanyikan lagu cinta.Seorang lelaki paruh baya nampak duduk di kursi teras memperhatikan anak muda di hadapannya.''Suf, sepertinya kamu lagi happy banget. Dari semalam Bapak perhatikan nyanyi nyanyi terus, lagi jatuh cinta?'' tanya lelaki paruh baya itu seraya menyalakan sebatang rokok yang sudah ia keluarkan dari bungkusnya dan bersiap untuk dibakar lalu dihisap.''Eh! Siapa yang jatuh cinta, Pak? Emang kalau bersenandung itu pertanda lagi jatuh cinta ajah ya Pak?'' tanya pemuda tersebut dan melempar senyum kepada lelaki yang diduga ayahnya.Sang ayah malah terkekeh mendengar pertanyaan anaknya lalu kembali mengajukan petanyaan tentang mantan kekasih putra tunggalnya.''Ya ... kali ajah kamu sudah menemukan pengganti
Meskipun tak tahu tujuannya akan kemana, Kayla berjalan terseok menyusuri trotoar jalan yang panjang dan berliku. Hatinya merasakan perih yang mendalam.Kayla tak paham akan takdir hidup yang harus ia terima dan ia jalani. Mengapa seolah kepahitan dan kepedihan saja yang datang menghampiri silih berganti seakan tiada habisnya. Tak pantaskah ia bahagia sekejap saja.Merasakan lapar dan dahaga juga lelah yang mendera, Kayla memilih duduk sejenak di bangku taman yang kebetulan ia lewati. Ia kini tak tahu tempat mana yang akan ia datangi. Yulia dan Bayu lagi lagi tak dapat di hubungi. Dan ... Kayla juga tak memiliki keberanian untuk bertemu mereka disaat luka bekas operasi belumlah sembuh total. Bisa bisa Yulia juga Bayu curiga dan berpikir yang bukan bukan.Meraih tas kecil yang ia bawa lalu melihat isinya, yang mana ada beberapa lembar uang berwarna biru, Kayla berencana mencari kerja lagi di kota itu. Tapi, ia bingung mencari kontrakan yang harganya sedikit murah karena di Jakarta baya
Kayla terpaksa bercerita perihal rumah tangga dirinya bersama Azzam. Tetapi kisah dia dengan Ashraf tetap ia rahasiakan. Sebab sama- sama tinggal di Jakarta dan Ashraf pengusaha sukses di kota itu, tentu Kayla merahasiakan semuanya demi nama baik keluarga Zakir juga lelaki yang dicintai.Meskipun dia tahu kalau Yusuf bukan type lelaki bermulut bocor seperti sebagian emak emak yang pandai berghibah ria, tapi, waspasa perlu ada, bukan?''Terus kamu sudah punya anak, di mana sekarang? Apa tinggal dengan Azzam?'' Kembali Yusuf mengajukan pertanyaan, sebab ia mengetahui mantan kekasih telah memiliki anak tapi kini yang ia temui hanya Kayla sendiri. Kayla terdiam sesaat lamanya. Ia nampak mengatur lebih dulu pernafasan. Yusuf dengan sigap memberikan air minum yang tadi ia siapkan untuk Kayla.Saat Kayla hendak melanjutkan kembali cerita, ia dikejutkan dengan kemunculan Mansur yang masuk ke kamar dan bergabung dengan dirinya juga Yusuf putranya.''Kay, gimana keadaan kamu, Nak? Alhamdulilla
Siang harinya di rumah sakit.Ashraf yang baru saja tiba di kantor segera meluncur kembali ke rumah sakit karena di telepon si Mbok yang mengatakan kalau Kayla tak ada di rumah sakit. Dengan setengah berlari ia memburu ruang inap Kayla. Tetapi telat, Kayla sudah tak ada di sana. Ashraf juga lantas berlari ke bagian infomasi untuk menanyakan pasien yang ada di ruang rawat VIP 202. Tak luput pula dokter dan semua suster yang menjaga Kayla ikut ditanyai Ashraf. Tapi, semua mengatakan tidak tahu.Namun saat Ashraf akan melangkah meninggalkan rumah sakit, ada seorang suster yang memanggil Ashraf. Ia mengatakan kalau ia sempat melihat Kayla meninggalkan ruang inapnya dengan tangan masih meneteskan darah. Saat ditanya mau ke mana, Kayla tidak menjawab apa-apa dan memaksa untuk pergi saat itu juga.Mendengar informasi tersebut, tangan Ashraf tiba tiba mengepal kuat dengan rahang yang juga mengetat. Gigi giginya pun bergemerutuk menahan amarah yang seakan ingin meledak saat itu juga. 'Ini se