Beberapa hari lalu ayahku kedatangan tamu, dan bisa kalian tebak rumah kami kedatangan siapa? Yap! Anthoni De Cassio, pelayan setia keluar Alwolf turun temurun, bahkan kata ayahku, Anthoni sudah menjaganya sejak ia lahir, bahkan ketika pertama kali aku bertemu, sikap loyalnya sudah terlihat.
Pukul 07.00 PM
Tepat di ruang makan, aku dan keluargaku menikmati makan malam bersama. Dan ditengah perbincangan ayahku mengumumkan hal yang sedikit banyak mengagetkanku dan tentu saja El."Papa akan urus surat kepindahan kalian, untuk sementara El akan home schooling, dan Ene.. sayang, kau akan cuti untuk sementara waktu. Bisakan?". Aku menghentikan kegiatan makanku dengan keterkejutan yang ku dapat dari papa sembari menatapnya lekat.
"Ada apa pah? apa ada masalah? Kenapa semuanya tiba-tiba?" Tanya El tenang, walaupun aku tau dalam dalam hati, ia pasti memberontak.
"Ene, El, papa dan mama minta maaf harus membuat keputusan sepihak" ucap mama mengambil alih pembicaraan
Universitas Of London, Inggris.Pagi ini aku disibukkan dengan urusan cuti kuliahku. Aku menawarkan diri untuk mengurus sendiri dan papa akan mengurus kepindahan El, agar semua urusan lebih cepat terselesaikan. Menghadap sana sini dengan tentengan berkas membuatku lelah, ditambah lagi dengan Arrone yang selalu saja mengikuti kemanapun aku pergi."Benar-benar mengganggu". Gerutuku dalam hati.Dami hanya tertawa mendengar celotehanku. "Temui dia Ene, biar dia berhenti mengikutimu"."Haruskah?". Dami hanya mengangguk mengiyakan pertanyaanku."Keluarlah! Aku ingin bicara". Ucapku, mencoba me-mindlink Arrone.Tidak berapa lama dia muncul dibalik pilar besar yang ada ditengah koridoor kampus. Ketika dia mendekat
"siapkan seperlunya saja untuk dibawa, tidak usah membawa semuanya". Ucap papa."Okeh pa" papa tersenyum, kemudian berlalu pergi.Aku memasukan barang-barang keperluanku seadanya dalam ransel milikku. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal aku menyusul El, papa dan mama di ruang tamu. Aku beranjak memperhatikan mereka yang sepertinya sedang memperbincangkan sesuatu namun terhenti ketika merasakan kehadiranku.Tersenyum pada mereka adalah hal terbaik ketika mereka merasa aku tidak akan tau apa yang dibicarakan oleh mereka. Terkadang mereka lupa jika aku bisa mendengar dengan lebih tajam berkali-kali lipat melebihi pendengaran mereka."Huff...." Dengusku kesal dalam hati."Santailah Ene, mereka pasti punya tujuan yang baik, walaupun mereka tidak ingin memberitahumu". Ucapan Dami ada benarnya, aku mencoba berpikir rasional seperti apa yang Dami lakukan."Saatnya berangk
Perbatasan Hutan Empping, Inggris"Saya akan mengkhawal kalian sampai di Castle Wolf Bloodmoon".Seketika kabut hitam yang menutupi jalan hutan bergerak kearah kami dan menyelimuti kami secara pribadi, membuat kami tidak terlihat. Mama dan Papaku secara perlahan merubah wujud human mereka ke bentuk wolf. Dan ini kali pertama aku melihat wujud wolf papa. Aku mengenal mommy Jacea (panggilan untuk wolf mamaku) & Iko yang adalah wolf El. Tapi untuk wolf papa, sedikit terasa awkward untuk berjumpa dengannya secara langsung.Papi Dave, sebutan untuk wolf Papa. Aku jarang mendengar papa membicarakannya, bahkan hampir tidak pernah. Aku mengetahui papi Dave hanya dari mama dan mommy Cea ataupun dari Iko dan El.Iko mengambil alih tubuh El dan merubah wujudnya."lalu aku?". Aku bahkan
Castle Koloni Bloodmoon, Empping Forest.Setelah selesai menyantap makanan yang disajikan, Anthoni meminta para wolf pelayan mengantarkan aku dan El ke kamar agar kami bisa beristirahat terlepas dari orang tua kami. Tn. Severus dan Lucia yang masih tinggal diruang makan membicarakan beberapa hal yang menurutku mungkin cukup penting.Aku membiarkan mereka, menunda rasa keingintahuanku dan tidak ingin ikut mencampuri privasi diantara mereka. Aku begitu yakin jika kembalinya keluarga kami ke koloni adalah hal yang akan mendatangkan kegemparan diantara para rakyat Koloni lainnya dan mungkin juga beritanya bisa sampai ditelinga para kaum dan petinggi lain.Saat aku mengitari Castle menuju ke ruangan yang disiapkan untukku, aku dibuat takjub dengan indahnya p
"kami akan segera mengumumkan ke pulangan anda Tuan". Ucap Anthoni saat berbicara empat mata dengan papa. Nampak tenang, tidak ada ekspresi yang berlebih dari papaku menanggapi perkataan Anthoni.___"Yang ku lihat papa hanya terdiam, mungkinkah dia berpikir sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan Anthoni" Ucapku."Mungkin! Kita lihat saja apa yang Alpa Jasson akan lakukan. Bukannya tidak sopan mendengarkan percakapan pribadi orang lain?" Timpal Dami.Aku segera menghentikan aktivitasku, setelah sadar apa yang dikatakan Dami benar adanya, walaupun aku sedikit banyak menaruh rasa penasaran atas percakapan yang terjedah tadi.Tidak selang beberapa lama, Castle bloodmoon menjadi gempar akibat kedatangan para petinggi Godwolf yang mendengar bahwa sang Alpa yang pernah meninggalkan Koloni telah kembali."Beritanya cepat juga sampai di telinga mereka" Ucap Dami.
Iko's memory👇🏻"kami akan melalukan pelantikan kembali untuk Alpa Jasson, beritanya akan di sampaikan untuk para Alpa Koloni lain, sehingga mereka bisa menghadiri upacara Api Suci". Ucap Anthoni dengan bangga di depan para Godwolf.Salah satu werewolf berjubah itu terlihat geram dan memberikan pukulan tepat di bagian perut Anthoni, membuatnya tergeletak dan mengundang para kesatria untuk datang membantunya berdiri. Papa cukup kaget dengan keadaan yang terjadi menimpa anthoni, namun tetap kembali dengan sikap tenangnya."Kami tidak akan mengizinkan pengkhiatan untuk kembali menjadi pemimpin dalam Koloni kalian!".Papa terlihat cukup tersentak dengan perkataan yang dilontarkan oleh salah satu petinggi itu.Mama, El dan Lucia hanya terdiam menyimak pembicaraan mereka, dengan mama yang sesekali menyandarkan diri di bahu El. Dengan masih memegangi perutnya, anthoni memberanikan diri berbicara dengan p
Castle werewolf Bloodmoon, Epping Forest.____Sudah tiga hari berlalu, masih belum ada tanda-tanda dari Dami. Walaupun hampir tiap jam aku memastikan mindlink-ku terhubung dengannya, namun tetap tidak ada jawaban.Dan juga kali ini, timbul masalah baru mengenai pemilihan Alpa dalam Koloni Bloodmoon. Ucapan Dami yang lalu ingin mengambil bagian menjadi Alpa dalam Koloni menjadi pertimbangan besar, tidak hanya oleh para petinggi tapi juga para Alpa disetiap penjuru yang menentang jika She-wolf kembali menduduki tahta Alpa.Entah sejak kapan, peraturan mengenai 'She-wolf tidak diperkenankan memimpin sebuah koloni' diadakan, sehingga membuat para Alpa menolak gagasan pengangkatanku dan Dami.Bagiku tidak masalah, toh aku pun tidak menging
Mainhall castle Bloodmoon, Empping Forest.Suasana ramai terlihat, para Alpa datang bersamaan dengan Beta dan Omega dalam Koloni mereka, namun enggan rasanya kakiku melangkah menyapa atau sekedar berbasa-basi memperkenalkan diriku.Aku melihat papa yang tengah berbincang dengan salah satu lelaki paruh baya bermata emerald. Cukup tampan untuk kategori pria paruh baya. Terlarut dalam obrolan yang asik, sehingga papa mengabaikanku yang sedari tadi berada disampingnya, sampai lelaki itu yang kali ini bisa ku sebut om Redolf Vian (nama yang ku dengar saat papa memanggilnya), menoleh ke arahku dan memberiku senyum sembari memberi isyarat papa tentang keberadaanku."Aku sedari tadi melihat wanita muda yang sangat cantik. Saking cantiknya sampai-sampai aku tidak bisa mengalihkan pandanganku