Share

5. Formasi tanda pengunci

"Oh, maaf, Tuan Muda. Aku benar-benar tidak tahu. Tapi, ini adalah tingkat dasar. Siapapun bebas meminjam dan belajar, meskipun dia berada di ranah spiritual terendah sekalipun," ucap Gu Wang.

"Oh, Paman Gu benar. Ini adalah tingkat dasar. Haha." Han Thu berjongkok dan menatap Qu Cing dengan tatapan yang mengintimidasi, sembari menekan kedua rahang pipinya dengan cukup kuat. "Rupanya, kau memiliki keberuntungan bisa selamat dari gundukan sampah itu. Tapi, jangan pernah berpikir bahwa kau akan berkembang. Meskipun, kau menghafal seluruh isi buku di perpustakaan ini, tanpa kekuatan spiritual, kau hanyalah seorang SAM-PAH!"

Kemudian, Han Thu pergi menuju tangga diikuti oleh teman-temannya. Sementara Qu Cing, masih duduk tertimbun buku-buku yang berjatuhan dari rak.

Gu Wang jelas mengenali anak yang dianggap kotoran itu. Namun, perpustakaan adalah gudang ilmu. Siapa saja bisa mendapat keajaiban hanya dengan membaca sebuah ilmu. Sebagai pengurus tingkat dasar, pria paruh baya itu dipilih dengan sangat ketat oleh kepala perguruan.

Hal itu karena, pengurus dan guru-guru tingkat dasar, mereka lah yang akan pertama kali membentuk karakter dan ilmu anak-anak didik mereka. Jika ada pengurus atau guru-guru yang condong dengan salah satu murid, maka murid yang lain akan ada yang terabaikan. Dan ini akan sangat berpengaruh dengan perkembangan ilmu mereka.

Delapan tahun yang lalu, ketika terjadi kekacauan di Menara Ti Yang. Kepala perguruan Long Ji menghilang. Dia ikut serta dalam pertempuran antar tiga ras di sana. Namun, hingga saat ini belum kunjung kembali.

Ada yang mengabarkan, bahwa ia tewas dalam pertempuran tersebut. Akan tetapi, tidak ada jasad kematiannya. Ada juga yang bilang, bahwa kepala perguruan telah kembali. Namun, tidak ada seorangpun dari orang-orang perguruan yang menjumpainya.

Gu Wang dan Shi Liet, adalah dua orang pilihan kepala perguruan yang tersisa. Sejak perguruan diambil alih oleh wakil Ben Cong, keadaan perguruan benar-benar berubah sangat drastis. Penghianat bermunculan. Guru-guru dan para pengurus berbuat sewenang-wenang terhadap anak didik mereka. Yang lemah dicampakan dan yang kuat dijunjung tinggi. Moral para murid semakin bejat dan tak tahu aturan.

Keadaan tersebut sempat membuat Gu Wang dan Shi Liet geleng-geleng kepala dan terpaksa menelan ludah pahit. Mereka harus terus bersabar dan bersikap netral kepada siapapun.

"Apa kau baik-baik saja, Nak?" tanya si pengurus perpustakaan kepada Qu Cing sembari mengulurkan tangan.

"Tentu saja! Paman tidak perlu khawatir. Aku sudah terbiasa ditindas olehnya. Dan berkat Senior Han, aku bisa menemukan buku ini lebih cepat. Hehe." Anak itu meringis sembari menunjukan sebuah buku yang ia cari.

"Tidak peduli kau berada di ranah apa, aku akan tetap memperlakukanmu sebagaimana yang lainnya. Ayo berdiri! Akan ku bantu membereskan buku-buku ini!"

"Terima kasih Pengurus Gu!"

"Panggil aku Paman!"

"Baiklah, Paman!" Qu Cing meraih uluran tangan pria itu dan menyisihkan buku yang akan dipinjam ke meja pengurus.

Gu Wang membantu Qu Cing membereskan buku-buku yang berhamburan agar kembali pada tempatnya. Setelah itu, mereka melakukan akad pinjam meminjam.

"Kau hanya bisa meminjam buku ini paling lama tiga hari. Setelah jatuh tempo, kau harus mengembalikan buku ini pada tempat semula. Apa kau mengerti?" ujar Gu Wang kepada Qu Cing.

"Mengerti, Paman!"

Kemudian Qu Cing segera membawa buku tersebut ke gubuk tua di pekarangan pojok timur laut perguruan.

"Hei, Ki Sanak! Lihatlah! Aku berhasil membawa buku ini!" ujar Qu Cing kepada suara aneh yang muncul beberapa saat lalu.

Tanpa menunggu tanggapan, anak itu pun langsung membuka buku yang dibawanya. Beberapa kali ia membolak-balikan buku tersebut hingga wajahnya berkerut.

"Tidak ada yang sesuai dengan tanda yang berada di pintu lemari!" gumam Qu Cing.

"Kau tidak akan pernah menemukan yang sesuai! Itu adalah formasi tanda pengunci. Kau harus memahami konsep pembuatannya dan pembukaannya," kata suara aneh itu kembali muncul.

Pembuatan dan pembukaan?

Qu Cing pun langsung beralih ke halaman yang bertuliskan bab Pembuatan dan Pembukaan Formasi Tanda Pengunci. Di sana diterangkan, cara membuat formasi tanda pengunci yaitu, seseorang harus menyalurkan energi spiritualnya di suatu benda yang akan dibuat tanda. Menyalurkan energi spiritual menjadi bentuk sebuah titik, lalu buat jarak setiap titik dari rapat ke renggang dan semakin merenggang. Adapun cara pembukaannya, adalah dengan menghubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah garis dari jarak titik paling rapat ke jarak titik paling renggang.

Setelah membaca buku tersebut, Qu Cing merasa dirinya tercerahkan. Anak itu segera mengambil sebuah batu krikil kasar dan mengamati titik-titik tanda pada pintu lemari dengan teliti. Kemudian, dia mulai menghubungkan titik-titik tersebut sesuai dengan konsep pembukaan.

Tiba-tiba, pintu lemari bergetar memancarkan cahaya. Sedikit demi sedikit, pintu itu terbuka menunjukan sebuah jalan yang sangat gelap.

"Inikah jalan menuju ruang bawah tanah?" kata Qu Cing.

"Benar. Masuk dan berhati-hatilah! Karena di sana terdapat banyak jebakan," sahut suara itu lagi.

Baru satu langkah Qu Cing menginjakkan kakinya ke dalam ruangan itu, tiba-tiba beberapa panah melayang ke arahnya.

Syuuut syuuut syuuut!

"Tongkat sakti!"

Whuuush whuuush whuuush!

Sang tongkat sakti datang berputar-putar menghalau panah-panah itu. Ketika panah-panah menyentuh sedikit dari bagian sang tongkat, seketika panah-panah itu menjadi abu.

"Terjang!" teriak Qu Cing kepada sang tongkat, agar benda sakti itu terus maju menunjukan jalan sembari menerangi gelapnya ruangan, dan menghalau segala rintangan.

Anak itu berlari mengikuti sang tongkat sakti, hingga akhirnya ia sampai di sebuah tempat. Di tempat itu, terdapat jeruji besi yang sangat kokoh. Seorang pria berwajah hancur dan berpenampilan seperti orang gila terkurung di dalam jeruji tersebut.

"Akhirnya ... ada yang datang setelah 8 tahun aku terkurung!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status