Share

Bab 101. Tawaran dan Tantangan

Mata Maureen menatap Randy yang berdiri agak jauh darinya. Senyum tersungging di bibir pemuda manis itu.

"Ada bunga di hatiku. Bunga yang indah terus mekar, meski musim kering. Membuat aku bisa segar lagi seperti baru disiram air, seperti yang kamu lakukan pada bunga-bunga di taman ini," ucap Randy.

Hati Maureen perlahan berdesir. Dia tidak suka digombalin, tetapi entah mengapa dia merasa tersanjung juga dengan ucapan Randy.

"Kamu pandai merayu ternyata. Untungnya aku bukan cewek yang mudah GR. Gombalan kamu ga ngefek." Maureen mencibir. Dia melanjutkan menyiram tanamannya.

Randy tersenyum, berdiri memperhatikan Maureen. Tidak berpikir beranjak. Dia suka sekali di dekat Maureen. Selalu nyaman melihat gadis periang ini. Jujur saja, Maureen yang malah kikuk dibuatnya.

"Kenapa nih cowok masih berdiri di situ?" batin Maureen. Dia mematikan kran air, merapikan slang, dan menyimpannya lagi. Selesai sudah acara berkebun.

Berbalik badan, Maureen berjalan ke arah teras. Beberapa langkah di dek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status