Share

17: SEPASANG MATA YANG TERLUKA

Semenjak hari itu memang Malik tak berani menjemput Isha lagi ketika berangkat sekolah. Namun dia selalu memantau gadis itu dari jauh. Bahkan berangkat sekolah pun Malik memilih berada di belakang Isha dalam jarak yang terpantau aman. Sejak itu pula Isha memberanikan diri ke sekolah menggunakan sepeda motor sendiri.

Awalnya pak Ridwan mendesak Isha mengapa tidak dijemput Malik lagi.

“Mengapa tidak dijemput Malik lagi? Kalian berantem?” tanya Ridwan ketika Isha meminta izin bapaknya untuk mengendarai sepeda motor sendiri ke sekolah.

“Dia sudah kelas tiga, Pak. Sudah mulai sibuk dengan beberapa les dan jam tambahan,” jawab Isha berbohong.

“Benar begitu, Bu?” tanya Ridwan menatap Rosminah yang sejak tadi menyibukkan diri dengan pekerjaannya, sengaja agar tidak terlibat dengan pembahasan mengenai hal ini.

“Iya paling, Pak.” Rosminah tak mau memperpanjang masalah karena dia tahu bahwa Ridwan pasti akan menyalahkannya yang terlalu memanjakan Isha sehingga Isha menjadi keras kepala dan tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status