Share

7

Saat kembali ke rumah, hari sudah memasuki waktu senja. Xue Ling membuka pintu dan mendapati rumah itu kosong. Tuan Mudanya pasti sedang bersama dengan nona Mo Fan Wan.

Xue Ling menuju ke dapur, membersihkan air bekas mandi Tuan Mudanya, kemudian membuat makanan untuk dirinya sendiri karena sekarang Tuan Muda sudah tidak makan di rumah lagi. Air mata merebak di mata indahnya. Xue Ling mendongak, berusaha mencegah air matanya jatuh. Ia harus kuat dan tidak boleh menyerah.

Malam itu, Xue Yao pulang larut malam. Xue Ling sudah tidur namun sayup-sayup antara sadar dan tidak sadar, dia mendengar Tuan Mudanya bersenandung bahagia. Xue Ling mendengar derit tempat tidur di sampingnya, merasakan hawa panas dari Tuan Mudanya, lalu kembali terlelap hingga pagi.

Masih terlalu pagi, seperti yang sudah ia lakukan sehari-hari, Xue Ling segera menghidupkan api tungku, memasak air untuk air mandi, menggoreng telur, menyiapkan sarapan, mencuci pakaian Tuan Muda, membersihkan rumah.

Hari ini, Xue Ling berencana mengunjungi orang tuanya. Setelah pekerjaannya selesai, Xue Ling bergegas pergi menuju ke rumah orang tuanya. Meskipun, ia masih belum dapat memanggil orang tuanya dengan sebutan ayah dan ibu, bagaimanapun juga, mereka tetap orang tuanya. Selama Tuan Muda tidak ada, orang tuanya yang mengunjugi dan menemaninya setiap hari, terutama ibunya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status