ONE-SIDED LOVE
“Kesalahan terbesarmu adalah kamu terlalu percaya diri dengan menyimpulkan dia juga jatuh hati. Nyatanya hanya kamu sendirian yang jatuh, sedangkan dia tidak.”
✈✈✈
Andin berdiri di depan kelas bersama kedua temannya. Arah pandang mereka sama. Memperhatikan beberapa orang berkumpul di barisan tengah. Sebagian ada yang duduk di bangku dan sebagian lagi duduk di meja. Mereka memfokuskan pandangan pada seseorang yang berdiri di tengahnya.
"Masih pagi udah gosip aja," celetuk Meysa.
Lantas ketiganya berjalan mendekati perkumpulan itu. Putri bahkan rela men
LAUGH OUT LOUD“Selamat datang di Indonesia. Dimana masyarakatnya memitoskan sekolah yang dibangun dari bekas rumah sakit atau tempat pemakaman umum.”✈✈✈Seseorang berdiri di samping pintu ruangan bercat putih. Hanya seorang saja. Dia bersandar di sana dengan kedua tangannya menyuluk saku. Sesekali dia mengangkat satu tangannya. Melirik benda bulat yang melingkari pergelangan tangan. Sudah lima menit dia menunggu.Lalu pupilnya berpaling ke pintu yang terbuka. Melirik seorang wanita berambut sebahu duduk di kursi depan. Wanita itu menghadap berlawanan arah dengan kebanyakan orang di sana.
MOVE“Berpindahlah hati bila kamu terluka karena seseorang. Itu adalah cara yang terbaik untuk menemukan kebahagiaan.”✈✈✈Beberapa orang berdiri di depan ruang kelas. Mereka kompak memasang mimik wajah bingung. Iya, ada suatu keanehan terjadi di sini. Tak biasanya pintu kelas mereka terbuka. Belum lagi mereka menemukan sebuah matras di dekat meja guru.Salah seorang berjalan mendekati matras itu. Manik matanya menilik semua objek di sekitar. Mendapati dua ransel yang tersimpan di bawah meja guru. Dia mengangkat ransel itu dan memandangnya cukup lama. Agaknya dia tengah mengingat suatu hal."Ini tas Guntur sama Luqman," ungkapnya.Tiap pasang mata tertuju p
MEET "Semesta sebercanda itu padaku. Ketika aku hendak melupakanmu, mengapa kita kembali dipertemukan?" ✈✈✈ Baik dari kalangan muda maupun kalangan tua pasti menunggu kedatangan hari weekend. Iya, hanya pada hari itu mereka dapat refreshing sejenak berkumpul bersama keluarga atau sekadar mencari hiburan. Sepasang suami istri dan ketiga anaknya menyusuri salah satu mall ternama di kotamadya ini. Mereka sedang mengunjungi toko pakaian khusus wanita. Sosok gadis belia terlihat sibuk menilik beberapa sling bag yang terpajang di etalase. Dia merupakan anak kedua dari pasangan itu. Dahinya memiliki banyak kerutan. S
DOUBLE DATE"Sesuatu takkan pernah usai bila memerihalkan hati."✈✈✈Secercah cahaya lambat laun menelusuki retina. Membentuk bayang semu hingga menjadi nyata. Kini semua objek dapat terlihat jelas usai lampu dihidupkan kembali. Film Dealova yang mereka saksikan telah selesai.Andin memandangi ruas wajah seseorang di sampingnya. Mengamati setiap indra yang dia miliki. Dia tertegun. Mulutnya pun turut membuka.Manik matanya beralih pada sesuatu yang berhasil menarik perhatiannya. Seorang gadis belia pemilik rambut lurus duduk di sebelahnya. Mengetahui itu raut wajahnya berganti dalam seperkian detik. Dia memasang wajah sendu. Begitu mendung.Gadis itu juga melihatnya. Kini kedua mata saling bertemu. Dia memasang senyum riang pada Andin. "Kalian di sini juga," celetuknya.Sekilas manik mata Andin merotasi. Kembali melihat seseorang di sebel
REGRET“Kesalahan terbesarku adalah membiarkanmu berbahagia dengan orang lain. Dan aku sangat menyesali itu.”✈✈✈Andin duduk tercenung di bangkunya. Satu tangannya digunakan untuk menopang dagu. Sepasang mata melirik samar seseorang di ujung sana. Dia melakukan sembunyi agar tidak diketahui kedua temannya, terutama Putri.Orang itu tengah sibuk memainkan ponsel. Jemarinya terus berkutik menekan beberapa tombol. Sepertinya dia bertukar pesan dengan seseorang."Arya," panggil seseorang berdiri di ambang pintu.Segelintir orang menujukan pandangannya pada orang itu. Kebanyakan dari mereka memasang raut wajah datar. Tidak perduli dengan apa yang dia inginkan dari Arya. Namun ketiga orang di barisan pertama selalu memandangnya. Tak ada yang bisa mengalihkan pandangan mereka.Sejenak Andin melirik seseorang di sampingnya. Dalam sek
FIND"Keluarlah dari zona cinta bertepuk sebelah tangan yang takkan pernah menjadi milikmu. Kamu hanya perlu menemukan bahagiamu bersama seseorang yang menghargai dan mencintaimu dengan tulus."✈✈✈Andin menatap teduh sesuatu di depan sana. Sesuatu yang berhasil menarik perhatiannya dalam waktu singkat. Manik matanya menangkap dua insan berjalan beriringan menuju parkiran sekolah. Ini adalah kali pertama yang dia lihat di sekolah."Wah, Gladis pulang bareng Arya," celetuk seseorang di sampingnya. Melihat hal serupa.Andin merotasi manik matanya menuju Dirga. Sebisa mungkin dia menunjukkan sebuah senyuman padanya. Meski itu hanyalah senyum simpul.Lalu Andin kembali memandang mereka. Manik matanya membulat seketika. Dia pun refleks menghentikan langkah sehingga seseorang di sampingnya melempar tatapan bingung. Relung hatinya sedikit terenyuh tatkala melihat se
FALLIN AGAIN“Tuhan, izinkan aku jatuh cinta lagi. Dengan dia yang selalu ada di sampingku ketika aku membutuhkannya.”✈✈✈Desember, 2005.Desember adalah bulan terakhir di dalam tahun ajaran semester gasal. Pada bulan ini kita selalu bertemu dengan yang namanya UAS, atau Ujian Akhir Semester. Seluruh peserta didik wajib mengikuti ujian ini tanpa terkecuali.Tipe peserta didik dalam menghadapi UAS berbeda-beda. Ada yang mengatur strategi untuk mencontek, dan ada pula yang menyiapkan kertas kecil untuk melancarkan aksi mengalap.Namun untuk mereka yang merasa yakin dengan kemampuannya, mereka tak membutuhkan cara bodong seperti itu. Mereka lebih mengandalkan penalaran dan daya ingat.Salah satu anggota Perewa, Asep, mengikuti ujian dengan serius dan menelaah tiap-tiap soal yang dia kerjakan. Ini adalah fenomena yang sanga
HEALING THE HEART“Terima kasih telah datang di waktu yang tepat, ketika hati membutuhkan seseorang untuk menyembuhkan luka.”✈✈✈Dirga menginjak pedal gas dan mengendarai mobilnya menuju sebuah mall ternama di kota ini. Mall itu pernah mereka kunjungi beberapa minggu yang lalu.Keduanya menyusuri setiap toko yang menyediakan perhiasan wanita. Andin menilik satu per satu benda yang tersusun di dalam etalase. Tak lama manik matanya fokus pada salah satu liontin berwarna biru tua. Liontin itu berhasil menarik perhatiannya."Menurut lo gimana dengan liontin ini?" Andin menunjuk benda yang dia maksud.Pelayan yang berdiri di depannya membuka etalase. Mengambil liontin yang Andin tunjuk dan memberikannya.Andin pun menunjukkan liontin itu ke Dirga, berharap dia satu pendapat dengannya. Melihat itu Dirga tersenyum dan mengangguk set