Share

92. Ucapan Selamat Tinggal.

Suara tembakan yang terdengar lirih dan senyap namun sangat membabi-buta tengah melanda Dimitri, sesekali terdengar suara tembakan yang nyaring dari arah pistol yang di gunakan Dimitri, sedangkan dari pihak Sammuel tak terdengar ada suara namun dampaknya begitu nyata.

“Sial!” pekik Dimitri yang berlari menghindari serangan brutal dari Sammuel, entah dari mana datangnya serangan Sammuel yang datang bertubi-tubi hendak menyasar tepat padanya, bahkan Dimitri tak mengetahui arah serangan dan arah Sammuel berada.

Dimitri sudah mengedarkan pandangan, mencoba mencari celah dan serta mencari keberadaan Sammuel namun lagi-lagi gagal. Serangan tanpa suara dan sangat akurat tengah menyasar Dimitri dari berbagai arah, membuat Dimitri begitu terpojok tanpa bisa berbuat apa-apa. Benar-benar jelmaan iblis, manusia yang sayangnya juga menjadi Ayah babtisnya itu.

Apapun yang Dimitri lakukan selalu saja bisa tertebak dan terjebak di posisi yang sangat tak menguntungkan.

Bahkan umpatan kata-kata makia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status