Share

4.Pernikahan Kedua

   Axelle nampak gagah dalam balutan set tuxedo warna putih yang ia kenakan. Rambut klimisnya tersisir rapi ke belakang. Dia memandang cermin di dalam kamar. Rasa bersalah melanda, tak pernah terpikir dia akan menduakan sang istri. Terlebih lagi pernikahan kali ini secara resmi. Axelle begitu diliputi ketidak berdayaan, di sisi lain dia melakukan demi anak. Di satu sisi lagi Axelle pasti melukai Freya pada akhirnya. Wanita itu selama ini menguatkannya, selalu di samping mendukung dalam setiap langkah. Axelle menghela napas panjang.

     "Sayang, kau belum berangkat?" tanya Freya saat keluar dari kamar mandi. Axelle menoleh ke arahnya. Wanita tersebut tersenyum manis sembari menggosok rambut basah dengan handuk kecil. Freya melepas mantel handuk, mengganti dengan dress setinggi lutut, berwarna biru nampak sintal. Payudara bagian atasnya menyembul seperti meluber keluar.

    "Freya, kau yakin akan mengizinkan aku menikahi gadis itu?" tanya Axelle, lelaki tersebut menatap nanar sang istri.

    Freya berjalan mendekat ke arah meja rias. Dia melingkarkan kedua tangan pada leher sang suami. Menggelayut badan manja. "Semua demi anak kita, Sayang. Lagi pula kau hanya menikahinya, setelah kita dapatkan hak Mirza, kau bisa menceraikannya," tutur Freya.

     "Aku paham benar hal tersebut, akan tetapi bagaimana dengan dirimu, kau terlalu banyak menanggung rasa sakit selama ini," keluh Axelle. Lelaki tersebut memeluk Freya hangat.

    "Aku baik-baik saja, Sayang. Pergilah, nanti kau terlambat," ucap Freya. 

   Axelle merangkum wajah sang istri, mencium kening dan beralih melumat bibir ranum tersebut. Freya membalas balutan bibir sang suami dengan girang. Keduanya saling memberi dan menerima, saling bertukar saliva masing-masing. Merengkuh setitik kebahagiaan dan rasa sayang. Kecapan bibir keduanya menggema di ruang kedap suara tersebut. Keduanya berhenti di saat kadar oksigen yang mereka hirup menipis. Axelle memeluk Freya sekali lagi sebelum benar-benar melepas badan sexy sang istri.

    "Aku pamit," ujar Axelle.

     Lelaki tersebut melengos pergi, meninggalkan sang istri. Sesuai permintaan sang ayah, Axelle harus berangkat sendiri tanpa Freya maupun Mirza putranya. Mobil milik sang ayah telah terparkir di teras rumah. Axelle sampai menggelengkan kepala. Betapa berhati-hatinya sang ayah.

    "Papa, aku akan ikut," ujar Mirza berteriak. Pemuda itu sedikit berlari ke luar rumah menghampiri ayahnya.

    "Kau tidak bisa ikut Mirza, tolong mengerti posisiku sekarang. Jangan semakin mempersulit keadaan," ucap Axelle menepuk pundak putranya.

    "Tapi, Pa," ucap Mirza terhenti.

     "Sayang, jangan membuat Papa kamu kesulitan. Semua kami lakukan demi masa depan kamu," ujar Freya yang telah berdiri di belakang putranya.

    "Aku tidak mengharapkan apapun kecuali kebahagiaan keluarga kita. Saat ini bagiku sudah cukup, aku tidak mengharap warisan ataupun gelar, aku ..." Mirza menundukkan kepala.

    "Nak, jangan berkata demikian, toh Papa hanya akan menikahi Stela sampai, kakekmu memasukkan nama kamu dalam daftar keluarga Zeroun. Setelah semua selesai. Papa dan Stela akan berpisah," tutur Freya.

    Axelle menatap Freya, dia sangat terharu akan ketegaran wanita tersebut. Dihela napas panjang untuk kemudian memeluk hangat anak dan istrinya. Sangat berat terasa, ingin Axelle mengumpat sang Ayah hingga puas. Namun, umpatan tak akan membuat semuanya terselesaikan. Hanya menambah masalah yang belum terselesaikan.

    "Aku pamit ya," ucap Axelle mengecup kening sang istri. Untuk kemudian Mirza menyalami sang Papa.

    "Hati-hati Papa," ucap Mirza. Axelle mengangguk dan masuk ke dalam mobil.

*****

    Hiruk pikuk kerumunan orang-orang nampak terlihat dari kaca mobil, yang membawa Axelle masuk ke rumah utama keluarga besar Zeroun. Lelaki sexy tersebut terlihat gugup, turun dari dalam mobil. Ada beberapa wartawan di sana, langsung menghambur lari ke arahnya mengambil foto Axelle. Lelaki tersebut berusaha tersenyum manis ke arah kamera. Kecanggungan ia tutup baik-baik. Beberapa relasi bisnis datang menyapa memberi selamat.

     Dia menyapa seadanya, untuk kemudian berjalan masuk ke dalam rumah. Dekorasi minimalis terpampang indah di sudut dinding. Bunga-bunga segar menjadi hiasan indah, harum semerbak. Tirai warna cream bercampur putih terpasang menutupi dinding-dinding dan pilar di ruang tamu rumah tersebut. Di sudut lain nampak empat buah kursi tertutup kain warna putih. Ada meja di tengahnya, dengan hiasan bunga mawar merah segar bergerombol di dalam pot bening. Kerabat mendekat ke arah Axelle, semua orang mengucapkan selamat dan berbahagia. Yah, mereka yang memang tak pernah tahu-menahu mengenai pernikahan siri lelaki tersebut bersama Freya. Hanya ayah dan sahabat dekatnya Marvel yang tahu tentang hubungan rumit tersebut.

    "Kau melihat Ayahku?" tanya Axelle pada Marvel.

    "Dia ada di kamar mempelai perempuan," jawab Marvel. "Selamat atas pernikahanmu ya," kelakar Marvel terkekeh.

    "Ingin aku tonjok?" kata Axelle terjeda, "kau paling paham mengerti posisi sulitku, kenapa ucapanmu seolah bahagia melihat penderitaanku?" keluh Axelle kemudian.

    "Justru karena aku tahu kebenarannya sobat," cecar Marvel masih menahan tawa.

    "Marvel Alister, mau kau gantikan posisiku menikah dengan gadis belia?" keluh Axelle.

    "Jangan berpikir untuk kabur, kau akan mempersulit posisi istri dan anakmu nanti," saran Marvel. "Lagi pula, Freya tidak keberatan karena dia pasti percaya denganmu. Kau dan Stela juga akan berpisah ketika keinginan kalian terwujudkan," imbuh Marvel menjelaskan.

     "Aku akan ke atas mencari Ayah," dengkus Axelle kesal. Marvel terkekeh menatap sahabatnya yang melengos pergi.

    Tak butuh waktu lama untuk menuju tempat yang di maksud. Axelle sudah dapat bersua Zeroun di lantai dua, tanpa harus susah payah naik ke lantai tiga. Keduanya berjalan, semakin dekat. Mereka berdiri tegak saling menatap. Aura berubah dingin seketika membuat tiga orang bodyguard yang mengekor di belakang Zeroun merinding.

     "Ayah, kenapa ada wartawan juga di bawah?" keluh Axelle.

    "Memang kenapa jika aku ingin mengumumkan pernikahan putra tunggalku?" kata Zeroun dengan mimik wajah pura-pura terharu.

     "Ayah, berhentilah bersikap menjijikan. Aku tidak akan termakan ucapan konyol yang tidak sesuai dengan umur Ayah," cemooh Axelle.

     Zeroun terbahak, "Kau ini benar-benar," ucapannya kemudian. "Aku hanya mengundang beberapa wartawan dan kerabat serta relasi bisnis terdekat saja. Sesuai permintaanmu, pestanya aku buat sesederhana mungkin. Mari kita turun, ijab qobul akan segera dimulai," terang Zeroun tak mau kalah.

    Axelle menggelengkan kepala, mendengkus kesal. Ia kemudian berjalan turun tangga berdampingan dengan sang Ayah, menuju kursi yang tertata rapi. Mereka kemudian duduk di tempat masing-masing. Tak lama muncul gadis manis yang terlihat cantik dalam balutan kebaya putih dan jarik batik. Rambutnya tertutup jilbab dengan mahkota berlian di kepala, yang membuat para hadirin terpesona. Axelle menatap dalam ke arah Stela. Hatinya tak dapat memungkiri akan kecantikan gadis belia tersebut. Axelle menghela napas panjang. Ia merasa sedikit gugup, tak pernah ia segugup ini bahkan dengan pernikahan bersama Freya terdahulu. Upacara pernikahan dilaksanakan beserta hadirnya wali hakim yang menjadi pendamping Stela. Tangan Axelle sedikit gemetar kala ia berjabat tangan dengan penghulu, beruntung saat mengucapkan kalimat ijab dengan bahasa arab terucap lancar. Kini Axelle dan Stela sah menjadi suami istri.

      "Ayah, aku akan pulang," bisik Axelle menjelang tengah malam.

     "Kau menginap disini sampai seminggu ke depan!" perintah Zeroun. Axelle menatap tajam Ayahnya.

Bersambung….

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Monsye Aqil
gw rasa mirza bkn anak y axell deh
goodnovel comment avatar
KarRa
ada kak itu Freya rela di madu😅😂😂
goodnovel comment avatar
Haryanti Yhaentie
Axele ini bodoh apa gimana sih? Gampang banget dibodoh2in istrinya. Freya ikhlasin kamu nikahin Stellah hanya karna harta. Hey ... selain itu mana ada istri rela diduakan 😫 Ciyee yang nginap ... ekhem ... ekhem🤭
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status