Share

7 judul Bercinta

Bab 7

Chelsy membawa laptopnya. Akan lebih baik jika Chelsy memperlihatkan foto-foto dan contoh iklan-iklan yang telah memakai jasa perusahaannya selama ini.

Fareld senang melihat kehadiran Chelsy di restoran yang sudah ditentukannya tapi ia tidak senang melihat laptop yang sedang dijinjingnya. Sudah jelas Chelsy benar-benar ingin menyakinkannya tentang penawaran kontraknya dan bukan tertarik secara pribadi kepadanya! Senyum Fareld berubah masam.

Kening Chelsy mengerut menyadari perubahan raut wajah Fareld. Tapi ia harus  bersikap professional, ‘kan? Chelsy mengembangkan senyumannya yang menawan. 

Fareld membalasnya dengan sopan tapi bersikap enggan. 

Chelsy tidak suka dengan kemisteriusan Fareld. Ia sama sekali tidak bisa membaca suasana hati Fareld saat ini! Ia mengerangnya putus asa. Chelsy mencoba tenang lalu tersenyum lagi. Ia meletakkan laptopnya di kursi di sebelahnya dan mulai memesan makanan. 

Fareld senang melihat Chelsy bersikap luwes dan bisa membaca suasana hatinya karena Fareld yakin akan langsung menolak dengan tegas jika Chelsy langsung mengarah pada inti maksud kedatangannya saat ini yang 

jelas-jelas dikarenakan bisnis!

“Kapan kau akan kembali ke Inggris?“ tanya Chelsy dengan hati-hati.

“Kenapa? Apa kau berniat mencegahku pergi?“ goda Fareld sambil memandang Chelsy.

“Apakah kau bersedia?“ Chelsy mengerang dalam hati. Ia bermain api! Dan dia tahu, tidak seharusnya menanggapi kobaran yang dihidupkan Fareld kalau tidak mau terbakar. 

Fareld senang dengan jawaban Chelsy. “Tergantung,“ jawab Fareld meneruskan permainannya.

Chelsy tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Aku terjebak sendiri iya ‘kan?“ 

“Aku senang kalau kau menahan kepergianku dan aku pastikan, kau akan menemaniku sepanjang kau menahanku di sini.“

“Maaf yah, aku ‘kan banyak pekerjaan!“ sahut Chelsy sambil tertawa menggoda.

“Ikutlah aku ke Inggris, Chelsy,“ pinta Fareld tidak bisa menahan diri.

Chelsy langsung menatap Fareld meminta penjelasan.

“Kalau kau menginginkan kontrak ini, aku ingin kau mengenal dan melihat kebun anggur kami secara langsung,“ tambah Fareld menutupi alasan yang sebenarnya. Ia tidak mau Chelsy menarik diri darinya.

“Kalau soal itu, rasanya kau harus berhubungan langsung dengan pencipta karya, bukan denganku. Tugasku hanya menyediakan model yang sesuai dengan image yang ingin kau tampilkan.“

“Aku ingin kau yang mengerjakan ide iklan itu."

“Aku yakin, aku kurang sesuai untuk itu. Aku tidak mau mengecewakanmu! Kalau aku disuruh menilai pria tampan ataupun wanita cantik yang bisa dipoles menjadi berharga dan bernilai jual tentu itulah keahlianku. Selain itu, aku tidak mau mengambil resiko, lagipula jadwalku sangat padat dan tidak memungkinkan bagiku untuk bisa pergi bersamamu, saat ini.”

“Apa kau tidak menyukai tantangan baru?“ pancing Fareld dengan santai.

“Kesempatan ini bisa menjadi karir baru yang sangat menjanjikan bagimu!“ kata Fareld menambahkan.

Chelsy diam sambil mempertimbangkan ide Ferald. “Entahlah,“ kata Chelsy akhirnya. “Aku tidak yakin untuk memulai hal-hal baru dalam hidupku,“ katanya memutuskan.

“Nah, bagaimana kalau setelah makan malam ini, kita melihat foto-foto para modelku?!“ Bingo!     

Fareld meneguk anggurnya sambil tersenyum dan mengangguk.

Chelsy menghabiskan sepanjang malam untuk memperlihatkan dan memberikan promosi-promosi mengenai model-modelnya. 

Fareld menolak melihat ketika Chelsy memberikan cd foto tentang model-modelnya dan menantang Chelsy untuk membuktikan dan menyakinkannya secara langsung. 

Chelsy tidak bisa dengan leluasa mempromosikan model-modelnya di dalam restoran, suasananya terlalu riuh! 

Dia harus berbicara terlalu dekat dan harus berteriak-teriak jika bicara karena sound musik yang keras. Sungguh presentasi bisnis yang tidak nyaman! 

Chelsy tidak berpikir panjang ketika Fareld mengajaknya untuk melanjutkan diskusi mereka di suite-nya. Ia langsung setuju dan tidak pernah berpikir tentang akibatnya.

Ia baru menyadari ketika pembahasan sudah selesai dan mulai memperhatikan keadaan sekeliling. Chelsy menutup matanya dan sedikit menyesali kecerobohannya. 

Fareld menawarinya minum sambil menyembunyikan senyum kemenangannya.

“Kamar yang indah,“ kata Chelsy akhirnya mengalah dan berkeliling dengan matanya.

Fareld mengajaknya untuk melihat-lihat suitenya. 

Chelsy terdiam sesaat sambil melirik jam tangannya, jam 11 malam bukan waktu yang layak untuk melihat-lihat bukan? Tapi ia hanya bisa tersenyum dan mengangguk. “Tentu, kenapa tidak?“ sahutnya ikut berdiri dan mengikuti Fareld.

Chelsy yakin,  dia sekarang tengah berada di dalam lautan apinya sendiri! Ia suka melihat kamar tidur suite hotel yang dibuat sangat nyaman untuk tamu-tamu exclusive seperti Fareld.

“Aku yakin, kau pasti betah di sini. Kamar ini tampak sangat nyaman,“ katanya sambil mengangguk-angguk tetapi langsung melangkah keluar dari kamar Fareld. 

Fareld menangkap pergelangan tangan Chelsy. “Tadi urusan bisnis kita. Sekarang…, urusan pribadi,“ kata Fareld sambil berbisik di telinga Chelsy. 

Ingin rasanya Chelsy menampik pesona Fareld tapi tubuhnya berkhianat! Ia juga ingin merasakan kembali, hangatnya saat bibir Fareld menyentuh bibirnya. 

Ia tahu dan ingin merasakan bagaimana sentuhan tangan Ferald saat menyentuh kulitnya dan bagaimana hangatnya tubuh Fareld menyentuh kulit tubuhnya! 

Tubuhnya terasa menjerit penuh kenikmatan ketika hasratnya terjawab.

Tanpa ragu bibir Fareld melumat bibir Chelsy! 

Tanpa malu-malu, ia pun membalas dan membiarkan Fareld untuk memuaskan rasa laparnya.

Tubuhnya menggelepar saat Fareld menyentuhnya! Ia tidak menolak saat Fareld membuka seluruh pakaiannya dan melakukan hal yang sama dengannya. 

Chelsy mengagumi maha karya dihadapannya saat ini. Tangannya terulur untuk merasakan indahnya dan keperkasaan tubuh Fareld. 

Fareld mengerang menahan diri lalu menggendong tubuh Chelsy dan membaringkannya di atas ranjang. 

Mereka mulai saling menyentuh dan saling mengagumi satu dengan yang lain.

Tubuh Chelsy bergetar saat mulut Fareld menyentuh payudaranya sementara tangan yang lain meremas-remas payudaranya yang lain. Ia menyusupkan tangannya ke rambut coklat milik Fareld yang membuatnya semakin bergairah lalu menariknya lebih dekat lagi! 

Tubuhnya menginginkan lebih! Ia mengerang sambil melengkungkan tubuhnya agar lebih merasakan tubuh Fareld.

Fareld membuai tubuh Chelsy dengan anggunnya. Ia menyiksa Chelsy dengan belaian dan tatapan matanya.

Chelsy menarik Fareld agar segera menyatukan dirinya dengannya dan menjawab keinginannya selama beberapa hari ini tetapi Fareld hanya tersenyum lalu melanjutkan pertualangannya menjelajahi setiap inci tubuh Chelsy.

Ia mengerang putus asa tetapi kemudian menikmati sentuhan dan ciuman basah bibir Fareld pada tubuhnya. 

Chelsy menikmati sentuhan lidah Fareld pada inti kewanitaannya. Ia mengerang sambil mengangkat tangannya dan menikmati semua yang diberikan Fareld kepadanya. Ia merasakan kepuasan yang teramat dalam ketika Fareld berlama-lama memanjakannya. Ia terengah dan tersenyum puas sambil berbaring dan menikmati sensasi yang baru saja melandanya.

Fareld mengangkat tubuh Chelsy ke atasnya. 

Chelsy memekik lalu tertawa. Ia menyentuh bagian diri Fareld dan menyukainya. 

Fareld mengerang sambil memejamkan mata, menikmati sentuhan Chelsy atas dirinya. Ia merasa begitu jantan saat Chelsy dengan luwes menyatukan diri dengannya.

Chelsy merasakan sensasi yang berbeda saat membiarkan Fareld masuk ke dalam dirinya. Dia begitu besar dan keras hingga mampu memenuhi diri Chelsy sepenuhnya. 

Chelsy mengerang dan mulai bergerak untuk mencapai kepuasan yang lebih dari yang ia rasakan sebelumnya.

Fareld menangkup payudara Chelsy dan melumatnya dengan rakus.

Tubuh Chelsy serasa ingin meledak karena sensasi yang ditimbulkan Fareld kepadanya.

Dia memacu tubuhnya lebih dalam lagi dan memekik saat ketika pencapaiannya berhasil. Ia merasakan gelombang kepuasan itu melandanya. Ia memeluk tubuh Fareld dengan erat sambil mendesah puas.

Dia bisa merasakan Fareld merasakan hal yang sama dengannya dan melepaskan bagian dirinya kedalamnya.  

Chelsy terkulai lemas sambil tersenyum puas ketika rasa penasarannya akhirnya terjawab!

Fareld meraih tubuh Chelsy dan memeluknya.“Aku mencintaimu,“ desah Fareld lalu tertidur. 

Tubuh Chelsy mendadak kaku mendengar kata-kata Fareld. Dia terdiam sesaat. Matanya menerawang kosong ke arah langit-langit kamar. 

Dengan hati-hati, ia melepaskan diri dari pelukan Fareld. Ia melangkah pelan, membersihkan dirinya lalu berpakaian dan secepat kilat meninggalkan kamar Fareld. 

Fareld kecewa pernyataan cintanya tidak mendapat tanggapan yang sama setelah apa yang telah mereka rasakan bersama barusan.

Tanpa ragu Chelsy meninggalkannya, tanpa kecupan ataupun ucapan manis lainnya. Fareld benar-benar mengerang putus asa karenanya! Apa yang harus ia lakukan untuk membujuk Chelsy menerima cintanya?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status