Share

Bagian 46

Aira mendorong Bilal yang duduk di atas sepeda, di halaman rumah. Terkadang keduanya keluar ke jalan depan.

“Kalau ada motor minggir ya, Aira?” teriak Laila saat wanita itu keluar rumah untuk ke warung.

“Iyaaaa …,” jawab Aira singkat.

“Ajarilah anakmu sopan santun, Iyan. Beritahu cara memanggil orang dengan benar. Laila, meskipun dia jauh lebih muda umurnya dibanding kamu, dia tetap istriku. Kenalkan pada AIra kalau dia bu dhe-nya,” kata Agam pada sang adik. Keduanya memilih duduk di teras sambil mengawasi anak-anak bermain.

“Iya, Mas. Maaf,” jawab Iyan. “Mas, sepertinya Mbak Nia masih kaku ya sama aku? Kayak tidak bisa tulus gitu menerima permintaan maaf dariku,” lanjutnya lagi.

“Bukan tidak tulus. Hanya saja, ya, itu dia, masih kaku dan canggung. Wajarlah, itu terjadi. Kalian tidak pernah bertemu sekian lama. Pertemuan terakhir kapan? Kamu juga lupa, ‘kan? Itu pun, perpisahan antara aku dan Nia, menimbulkan masalah dengan keluarga kita. Dia sudah menerima kita dengan baik, memberi A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
bener tuh... demi kebaikan Aira yang sedari awal salah didik.. jadi dididik ulang sama guru dan ustadzah... buat dia lebih mandiri lagi dan bersosialisa dan berbagi sesama teman
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
kalau untuk kebaikan anak ya harus yan,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status