Share

Bertemu Ayah

Tiba-tiba hujan turun dengan lebat. Aku yang semula hendak mengajak mereka pulang, kuurungkan, menunggu hujan reda. Kami berteduh. Mepet ke depan pintu, agar tidak basah terkena air hujan. Dinta dan Danis tertidur setelah menangis. Dinta kubaringkan dengan berbantalkan tas. Sedang Danis berada di pangkuan. Gawaiku bergetar. Ada sebuah pesan di aplikasi dari Fani.

[Mbak, udah kuantar semua keripiknya. Tadi bagi tugas sama Anis. Ini dapat uang enam juta.]

[Ya, Fan…]

[Mbak, kapan pulang? Gak kenapa-napa kan di sana?]

[Iya, gak terjadi apa-apa. Bentar lagi pulang. Nunggu hujan reda.] Fani serta Bapak Ibu pasti mengkhawatirkanku. Biar nanti di rumah saja aku cerita sama mereka.

[Paket krimnya tadi ada yang ambil. Temen Mbak katanya. Udah kasih uang juga. Habis mbak, creamnya] Lanjutnya lagi.

Alhamdulillah usahaku maju.

Segera kum

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (63)
goodnovel comment avatar
supri hadi
mahal dan susah pembayaran nya untuk daerah yg terpencil nggak bs pakai ATM ya ......
goodnovel comment avatar
Adjimah Sumiyati
sedih sekali,ayah yg zslim trhdp anak kandungnya
goodnovel comment avatar
Janewar Newan
mas Agam Ndak tau ttg kewajiban....Ndak ngerti ttg agama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status