Share

Mas Bos 6

Sudah Aika duga. Berada dalam satu ruangan bersama Kairo itu memang tidak baik. Serius, deh!

Soalnya, memang bosnya--eh suaminya ya, sekarang, bener-bener menggoda iman. Baik itu wajahnya, dompetnya, dan tubuhnya. Asli! Kairo ini memang setan sejati.

Kenapa setan?

Lah, ‘kan yang biasa goda iman itu setan. Jadi ya, bener dong kalau Aika menjuluki suaminya itu, suami setan. Soalnya emang bikin iman Aika goyah melulu dari tadi. Apalagi kalau tampilannya macam saat ini. Abis mandi dan setengah naked!

Duh ... Aika gak kuat pengen nomprok nih cowo berbiji--eh sebiji.

“Kamu gak mandi?” Lamunan absurd Aika pun langsung terinterupsi, saat si pemilik biji--eh suaminya tiba-tiba bertanya, seraya melewatinya menuju koper yang ada di sana sambil terus menggosok rambut basahnya dengan handuk lain di tangannya.

Eh? Tapi tadi dia bilang apa? Mandi ya? Mandi apa nih, yang dia maksud?

Mandi beneran atau mandi basah? Atau malah mandi ....

“Kalau Kamu mau mandi, di walk in closet masih ada handuk bersih dan bathrobe,” ujar Kairo lagi. Aika akhirnya paham  kalau yang dimaksud itu, adalah mandi beneran.

Ah ... emang pikiran Si Aika aja kayaknya yang error sejak tadi.

Emang saya harus mandi, ya? Bukannya mandi nggak mandi sama aja?” Parahnya, jawaban Aika malah gak sinkron sama sekali. 

Kairo langsung menghentikannya kegiatannya mencari baju. Langsung melirik Aika bingung.

“Ya, emang Kamu gak risih dengan tampilan Kamu kayak gitu?” tanya Kairo heran. Aika refleks melirik kaca besar di sampingnya, dan melihat tampilannya sendiri yang ...

“Cantik, kok,” ujarnya bangga. Memang Aika nggak biasanya tampil full make up kayak gini. ‘Kan, biasanya dia buluk. Kata Mama Desi juga gitu, ‘kan?

“Eh beneran! Ternyata saya cantik juga kalau dipakein make up kaya gini?” Aika berseru girang seraya mematut dirinya, dan berlenggak lenggok mirip model amatiran di depan kaca. Kairo menepuk keningnya pelan.

Padahal bukan itu maksud pertanyaan Kairo. Kenapa Si Aika ini malah nyambungnya ke sana, sih?

“Duh, tahu gitu, dari dulu saya dengerin titah Bianca buat belajar make up. Biar nggak disebut buluk mulu, dan nggak jomblo terus. Apalagi ... iihh ... ternyata badan saya bagus juga loh, Pak! Liat ... liat ... perut saya rata dan ugh ... pantat saya bahenol. Oh ya ampun! Kalau kayak gini mah, saya bisa nih jadi model. Iya gak, Pak?” Aika malah makin nyerocos nggak tahu malu. Kairo menghela napas lelah karena merasa sudah salah pilih istri.

Ya! Kairo memang tahu Aika itu rame, absurd, dan urakan. Tapi ... Kairo nggak nyangka aja kalau istrinya ini segesrek itu. Soalnya ....

Oh ayolah, dia sadar gak sih, nyerocos hal memalukan kayak gitu di depan seorang cowok. Istimewanya tuh cowok suaminya sendiri lagi. Apa dia nggak takut kalau Kairo illfeel dan malah meninggalkannya di malam pertama mereka? Bagaimanapun, bagi Kairo attitude itu adalah nomor satu. Apalagi bagi seorang perempuan. Dengan attitude Aika yang seperti ini, membuat Kairo nggak bakal nafsu sama sekali.

Ya ... walaupun Kairo akui apa yang Aika bilang tadi benar adanya. Tapi ... emang harus banget apa, diobral seperti itu?

Aika mau menggodanya atau apa, sih?

“Ck, maksud saya bukan itu Aika!” Kairo pun akhirnya terpanggil untuk menggeram kesal karena tingkah istrinya yang tak nyambung dari tadi ini. Juga makin absurd. Lihatlah, bahkan sekarang Aika sudah berlagak mirip binaragawan di depan cermin dengan menekuk kedua tangannya ke paha, Dan memerkan otot lengannya yang kendor.

Itu yang namanya cantik?

“Maksud saya, emang Kamu nggak risih sama baju dan make up Kamu yang udah seharian Kamu pakai. Nggak gatel dan lengket, gitu?” Kairo menggeleng tak habis pikir saat melihat tingkah Aika yang makin jauh saja dari kata cantik.

Wajah boleh cantik bak model. Tapi kalo kelakuan kayak orang stress begitu. Ya, Kairo juga angkat tangan lah. Sialnya, Kairo akan melewati sepanjang hidupnya dengan gadis jadi-jadian ini. Kairo kini merutuki keputusannya memilih Aika di antara para fansnya, yang sebenarnya datang hari ini.

Kenapa Bapak milih saya sih? Kenapa gak milih salah satu teman Bapak di depan. Atau salah satu anak relasi bisnis papanya Bapak, yang pastinya lebih ikhlas dijadiin istri Bapak? Kenapa harus saya yang .... bahkan mengenal Bapak pun baru kemarin?!”

Itu salah satu pertanyaan yang Aika ajukan saat Kairo memaksanya menggantikan Novia—calon istrinya yang kabur. Dengan yakinnya Kairo tadi menjawab, “Ya karena Kamu juga salah satu anak relasi bisnis Daddy saya, adik salah satu sahabat saya, dan juga hadir saat saya benar-benar ingin menyerah. Karena itulah, saya yakin Kamu itu jodoh saya. Orang yang sudah ditakdirkan untuk saya.”

Rasanya, Kairo ingin sekali tertawa guling-guling saat mengingat jawabannya waktu itu. Soalnya, ya, memang ada takdir selucu ini.

Jodoh? Takdir?

Duh, kayaknya ini bukan hal yang bakalan Tuhan mainkan di dalam kehidupan Kairo, ‘kan? Istimewanya, Aika ini jauh sekali dari tipenya, dan jauh dari doa yang selalu dia panjatkan untuk jadi wanita yang hadir dalam hidupnya. Sekalipun, Kairo sebenarnya merasa sangat mengenal Aika dari cerita Aaron selama ini. Tapi jelas, apa yang Kairo bayangkan soal Aika ini memang tak masuk dalam tipe wanita idamannya sama sekali. 

Sudah Kairo bilang, kan? Kairo sukanya yang kalem dan lemah lembut. Bukan yang gesrek kaya Aika. Hanya saja, memang kehadirannya tepat di saat Kairo ingin menyerah dalam pernikahannya yang hampir gagal hari ini.

Tidak! Tepatnya saat Kairo ingin menyerah. Aaron menelponnya. Di sanalah nama dan suara Aika membuat Kairo nekat memilihnya. Apalagi dengan penolakan yang terus menerus dari gadis ini, membuat ego Kairo tersentil, hingga makin ingin memilikinya. Karena Kairo tak pernah ditolak selama ini oleh siapapun. Jadi, siapa Aika, yang berani menolaknya?

Lalu sekarang, ini lah karma yang harus diterima atas pilihan nekatnya itu.

Gatel, sih. Lengket juga. Tapi ... kok kayaknya sayang ya Pak, kalau dihapus gini make up-nya. Soalnya, ini perjuangan berjam-jam loh, Pak. Asli, deh. Saya aja sampai pulas tadi waktu di-make up. Lama, sih,” jawab Aika. Kairo kembali menghela napas panjang lagi.

“Ya udah, terserah Kamu aja. Mandi nggak mandi nggak masalah kok buat saya.” Kairo kembali mengacak-ngacak kopernya untuk mencari kaos oblong yang biasa dia gunakan untuk tidur. Lagian Kairo sudah malas berdebat dengan Aika si otak error.

Tapi bener sih kata, Bapak. Ini wajah saya udah gatel. Badan saya lengket juga. Apalagi saya emang gampang keringetan. Khususnya bagian ketek. Tuh ... udah asem, kan?” Aika pun, malah makin membuat Kairo illfeel dengan kelakuannya yang jorok banget. Tanpa canggung sedikit pun, Aika mengusap ketiaknya dan mengirup aromanya dengan enteng berkali-kali. Kairo auto mual dan ingin bergegas menjauhi gadis itu.

Duh, nasib punya istri geblek ya ... kayak gini kali, ya

“Eh tapi, Pak. Nanti saya pinjem baju Bapak ya, buat ganti. Soalnya, saya nggak bawa baju.” Suara Aika kembali menginterupsi. Kairo kembali meliriknya, yang ternyata kini sedang Asik berselfi di ponsel pintarnya.

Bener juga, sih. Aika kan nikah dadakan. Jadi, pasti gak ada persiapan sama sekali. 

“Iya, pilih aja senyaman Kamu,” jawab Kairo berbaik hati. Lalu dia menyampirkan handuk basah ke tempatnya, sejenak menyugar rambut setengah keringnya.

Ya! Akhirnya Kairo bisa menemukan kaos oblong dan celana tidur kesayangannya. Kairo bisa segera kabur dari hadapan gadis gesrek ini.

“Saya lapar. Saya mau pesen makanan di bawah. Kamu mau nitip, nggak?” tanya Kairo lagi. Masih dalam mode baik hati.

Enggak deh. Saya masih kenyang. Soalnya ‘kan tadi sebelum mama pulang kami makan bareng dulu” jawab Aika yang tumbenan nyambung dan nggak bikin emosi.

Tapi, kalau titip yang lain boleh, nggak?” tanya Aika lagi tiba-tiba.

“Titip apa?” tanya balik Kairo.

“Titip BH sama celana dalam. Soalnya daleman saya juga udah gatel nih, Pak. ‘Kan seharian nggak diganti,” jawab Aika enteng. Kairo auto melotot tak terima.

Mampus aja deh Lu. Aika!

Comments (11)
goodnovel comment avatar
Sri Sunarti
gak punya koin sy
goodnovel comment avatar
軽利川 さゆり
hahahaha..... sprtinya memang kena karma sendiri si Babang Kai ini salah pilih istri,, wkwkwkwkwk
goodnovel comment avatar
sekaramanda263
terlalu bertele2 ceritanya jadi bosan bacanya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status