Share

Bercinta Denganmu
Bercinta Denganmu
Penulis: Chida

1. Terjebak Masa Lalu

Lelaki itu turun dari tubuh Shesa yang membuatnya melayang ke angkasa malam itu. Menjadikan lengan kekarnya sebagai bantalan untuk kepala sang gadis. 

Tak berapa lama, lelaki itu menatap langit-langit kamar, sementara Shesa di sebelahnya masih sibuk membuat lingkaran dengan jari jemarinya di dada lelaki itu.

"Sha ... aku mau jujur sama kamu," ujarnya dengan wajah serius namun tangannya masih memberikan belaian lembut di pundak Shesa.  "Aku sebenernya— aku sudah menikah," ujar Catur ragu-ragu.

"Whattt?" Shesa menarik selimut agar menutupi seluruh tubuhnya, lalu berdiri.

"Gila lo ya ... Pergi lo!" Seru gadis itu lantang, "segila gilanya gue, gue anti maen sama laki orang... Pergi lo!"

"Maaf, Sha ... maaf aku baru mengatakannya sekarang, aku gak bisa membohongi diriku sendiri, aku suka hubungan kita tapi—"

"Pergi ... sebelum gue panggil keamanan kesini ...PERGI GUE BILANG!"

Lelaki itu beranjak dengan hati yang pilu, sejujurnya tiga bulan belakangan ini dia merasakan ada yang berbeda di hatinya, mendambakan kenyamanan dengan seseorang selain istrinya yang baru melahirkan dua bulan yang lalu.

Merapikan pakaiannya, menoleh sebentar pada sosok wanita berambut panjang bertubuh sempurna yang sudah menemaninya tiga bulan terakhir ini diatas ranjang.

"Brengsek lo!" Mata Shesa berkaca-kaca.

Bantingan pintu apartemen itu seakan menyisakan sesak di dada gadis cantik itu.

Baru tiga bulan ini dia berkata pada dirinya untuk bertobat, tidak lagi berada di dunia malam, memakai obat-obatan, bahkan melakukan hubungan intim dengan lawan jenis yang dia sukai walaupun hanya semalam.

Bertemu dengan sosok Catur adalah impiannya sejak dulu, perhatian dan kelembutan lelaki itu selalu membawanya terbang ke awang-awang.

Shesa merindukan kasih sayang yang sejak dulu dia inginkan. Terlahir dari keluarga broken home, di tinggal pergi oleh sang Ibu dan adik semata wayangnya dan selalu melihat kelakuan ayahnya bermain gila dengan wanita panggilan membuatnya jijik dengan kehidupannya sendiri.

Terjerumus pada pergaulan bebas yang sebenarnya tidak ia inginkan, tapi hanya dengan kehidupan itu yang membuatnya bisa terlepas dari kemelut keluarganya.

Catur datang menawarkan kehidupan yang lebih baik, perhatian Catur yang dirasakan oleh Shesa sungguh membuatnya sangat di hargai. Pertemuan di salah satu perjamuan makan malam saat peresmian produk salah satu relasi bisnisnya, yang kebetulan Shesa adalah brand ambassador nya.

Terduduk, merenungi nasibnya sejahat inikah kehidupan untuk dirinya, seandainya bisa memilih dapatkah ia memilih untuk terlahir kembali, membenahi kekacauan yang terjadi selama ini.

***

Shesa meraih kunci mobilnya, meninggalkan apartemen, melangkah lebar ke halaman parkir apartemen itu. Dia hanya mengenakan kaos polos berwarna hitam dan celana pendek mengendarai mobilnya menuju salah satu coffee shop di bilangan Jakarta Selatan.

Alunan musik sendu terdengar samar dari luar kafe itu. Beberapa pengunjung mulai sepi hanya tinggal beberapa pasang muda mudi yang duduk saling berdekatan. 

Shesa duduk di salah satu meja yang menghadap ke jendela. Rintik hujan mulai turun, hawa dingin mulai menyeruak masuk. Pesanan datang, secangkir kopi hangat hanya sekedar lewat saja di tenggorokannya, tetap terasa dingin, sedingin hatinya.

Sudah tiga bulan dia tidak lagi menginjakkan kakinya di club malam, biasanya bisa setiap hari Shesa menghabiskan waktu dan uangnya di sana. Menari, mabuk, bahkan merasakan bercinta dalam satu malam pun pernah dia lakukan.

Shesa tersenyum sinis, dia ingat sekali bagaimana pertama kalinya dia kehilangan keperawanannya. Hidup ini baginya tak pernah adil, terkahir dari keluarga yang kacau, dia ditinggalkan oleh ibunya dengan seorang ayah yang berkelakuan buruk.

Meski ayahnya adalah seorang pengusaha terpandang di negeri ini namun tetap saja dia jijik melihat kelakuan lelaki itu.

Bagaimana bisa seorang ayah menyerahkan anaknya pada seorang teman bisnisnya yang datang dalam keadaan mabuk ke rumah mereka. 

Shesa ingat betul saat malam kejadian itu, dia sedang menuruni tangga, dia melihat ayahnya sedang bercumbu dengan beberapa wanita malam. Tak lama kemudian seorang lelaki berumur sekitar 40 tahun datang dalam keadaan mabuk dan berbisik pada sang ayah dengan tatapan tajam mengarah padanya.

Shesa dengan tangan yang di tarik paksa oleh sang ayah untuk masuk ke dalam kamar bersama lelaki bertubuh kekar. Lelaki itu dengan liarnya mencumbui tubuh Shesa, meraba dan membelai setiap lekuk tubuh gadis berusia 17 tahun itu.

Shesa tak mampu melawan saat lelaki itu mulai memasuki inti tubuhnya. Lelaki itu mengayunkan tubuhnya dari tempo lambat hingga cepat. Hentakan dan hujaman berkali-kali dirasakan oleh Shesa hingga dia merasakan sudah mati rasa saat lelaki itu menciumi miliknya dengan liar.

Shesa menangis? Menangis pun tak ada gunanya, tatapan mata yang kosong saat dia ditinggalkan tanpa sehelai benangpun oleh lelaki yang merenggut kesuciannya.

Sejak saat itu, Shesa meninggalkan rumah itu, meninggalkan ayahnya dengan kemarahan. Shesa sudah tak sanggup hidup mewah namun tetap saja seperti berada di neraka.

Shesa memutuskan untuk tinggal di salah satu apartemen milik ayahnya. Shesa berhasil menyelesaikan SMA nya dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Pertemuan Shesa dengan sang ayah hanya dalam bentuk dia membutuhkan uang untuk kuliah dan hidupnya tapi untuk kembali tinggal bersama sang ayah jelas Shesa tak ada keinginan untuk kembali ke rumah itu.

Hidup sendiri melakukan segala sesuatunya sendiri membuat Shesa semakin bebas dalam bergaul. Merasa hidupnya sudah gagal, pergaulan bebas Shesa ambil sebagai pelarian. Obat-obatan terlarang sudah menjadi makanannya sehari-hari, bercinta dalam satu malam sering dia lakukan dengan beberapa lelaki yang dia jumpai di club malam.

Shesa memutuskan untuk menjadi seorang model atas tawaran teman kencan satu malamnya. Ajakan untuk bergabung di salah satu agency lelaki itu akhirnya Shesa terima.

Dan seperti sekarang inilah Shesa, menjadi salah satu model papan atas di tanah air. Bergelimang harta, dikenal banyak orang, banyak yang menyukainya karena keramahan gadis itu. Namun di balik kesuksesannya, ada masa lalu yang selalu menghantuinya.

Shesa menghela napas berat, dia mengedarkan pandangannya ketika dia sadari kafe itu sudah hampir tutup. Hujan di luar sana mulai deras, Shesa meletakkan satu lembar uang seratus ribu di bawah cangkir kopi yang dia minum tadi.

Shesa berjalan gontai, mengeratkan tangan di tubuhnya. Hawa dingin karena hujan membuatnya harus mendekap tubuhnya semakin erat. Shesa mulai melangkah menuju dimana mobilnya terparkir.

Matanya tak sengaja memandang dua pasangan muda mudi sedang bercumbu di dalam mobil Range Rover berwarna hitam yang terparkir di sebelah mobilnya. Shesa tersenyum melihat kelakuan pasangan itu.

"Cari hotel kek ... malu sama harga mobil woy," gerutu Shesa lalu meninggalkan bunyi klakson nyaring yang membuat pasangan itu terkejut.

Hujan semakin deras, Shesa mengendarai mobilnya tanpa tujuan, biasanya jika dia sedang berada di tahap seperti ini, maka club malam lah tujuannya. Namun tidak malam ini, Shesa sudah berjanji akan menutup lembaran masa lalunya rapat-rapat.

Komen (21)
goodnovel comment avatar
zaza zaza
aq akhirnya mampir juga kak chida ...
goodnovel comment avatar
Indarini Rini
kak chida aq mampir
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
hahahahahah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status