Share

Membuka hati?

"Kamu ngapain ngelamun di sini?" pertanyaan itu menyentak ingatan Najwa, ia tersadar dari bayangan masa lalu.

"Jangan banyak melamun, nanti sakit, loh. Kamu kurus banget sekarang, kayak nggak tak kasih uang buat makan," celoteh sang pria sontak membuat Najwa terkekeh.

"Aku emang lagi diet, biar bisa jadi model kaya cita-cita Tasya," sahutnya masih dengan tawa berderai.

"Mana ada model kerempeng kayak kamu. Yang ada bajunya kedodoran semua. Mikirin apa, sih?"

"Sebenarnya tadi cuma pengen duduk aja di sini, tapi karena sendirian jadi keinget kejadian dulu-dulu."

"Jangan diinget terus, dong. Nanti kamu sakit, aku yang repot. Udah makan, belum?"

"Udah tadi pas baru dateng, Tasya masih tidur?" tanya Najwa saat tidak melihat anaknya.

"Udah, kecapean kayaknya. Tadi keren banget, loh, dia, bagus banget pas baca puisi. Tingkat pedenya itu nurun aku banget."

"Emang, banyak banget yang nurun sifat kamu, Mas. Akunya cuma dikit doang." Mereka pun tertawa bersama.

"Masih belum siap membuka hati?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
yg sabar Najwa kmu hrs percaya diri buang masa lalu dn hrs melihat masa depan dgn ceria kmu rawat anak mu dgn kasi sayang yg begitu indah .jangan melihat k belakang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status