Share

Teman curhat

"Tasya mimpi ketemu Papa, Ma."

Najwa hanya diam, tidak tahu harus menanggapi seperti apa.

"Wajahnya nggak jelas. Papa cuma dateng buat ngasih Tasya permen," lanjut Tasya.

"Itu pasti karena Tasya abis minum obat. Sekarang Tasya makan sama Mbak Nia, ya. Mama mau lanjut kerja dulu."

Pada akhirnya Najwa harus mematikan sambungan. Ia masih belum sanggup membahas siapa Papa Tasya.

**Ai**

Satu minggu berlalu dengan baik, Meski melelahkan tetapi Najwa cukup lega.

"Kak Arya kok belum sampai ya, Ma?" Sudah lebih dari satu jam Tasya mondar-mandir ke depan, tidak sabar menanti sepupunya tiba.

"Masih di jalan. Kan, dari Bandara ke sini lumayan jauh. Duduk aja dulu, kalau udah nyampek pasti langsung ke sini, kok."

"Nggak bisa, Ma, aku udah kangen banget sama kak Arya." Tasya masih setia berdiri sambil menengok ke depan.

"Sama kak Arya apa sama hadiah dari Mami?" goda Najwa, ia tahu persis keinginan anaknya.

"Itu bonus, Mama. Mami tuh bukan kasih hadiah tapi penghargaan karena Tasya mau masuk Tk B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status