Share

Dekapan Zeira

"Tadi saya disuruh bibi saya untuk mengantar sepupu ke tempat badminton. Nah, makanya punya helm perempuan." Tommy menjelaskan dengan tegas, sementara tangannya mulai men-starter motornya.

Motor Tommy memang sangat besar walaupun tidak seperti milik suaminya. Motor keluaran baru itu membuat Zeira agak susah menaikinya dan bahkan harus rapat sekali di belakang Tommy. "Bang, Zeira pakai busway saja, ah. Gak nyaman!" Zeira mulai protes. Waktu itu Zeira menumpang karena sambil menggendong Zidan. Jadi, dia tidak langsung bersentuhan. Sekarang berdeda. Dadanya hampir menyentuh punggung Tommy.

"Kalau naik busway sekarang, sampai jam berapa ke sana? Lalu pulang naik apa? Tidak mungkin dengan busway lagi karena batasnya hingga pukul 19:30 saja."

"Cepatlah, naik!"

Tommy menoleh ke arah Zeira yang masih mematung di belakang jok motor. Pelan, dia pun berusaha naik ke atas jok motor. Kemudian tangannya memegang bahu Tommy. Sekarang Zeira pun sudah duduk tepat di belakang Tommy.

Tak menunggu
TheCalm

Happy reading!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status