Share

Kita ke Jakarta?

Tangan Zulkarnain memutar-mutar stir yang ada di depannya. Pandangan masih pada kaca spion tengah. Saat bersamaan mata Zeira pun tertuju ke sana. "Apa hanya karena ingin dilindungi Zeira memilih Abang? Tak adakah perasaan suka atau sayang pada Abang?" Perkataan itu seolah tuntutan dari Zulkarnain.

"Biarlah perasaan itu Zeira ungkapkan setelah menikah nanti. Dan, Zeira pun menanyakan hal yang sama." Romantisme itu tertutur di depan Jubaedah. Seolah itu adalah caranya untuk mencegah perbuatan tak diinginkan sebelum menikah.

Lagi-lagi mereka saling terpaut pandangannya satu sama lain dalam kaca spion.

Tak adakah dalam diri Zeira perasaan trauma pada apa yang telah terjadi. Menikah, kemudian ditinggal pergi serta dahsyatnya dikhianati. Entah ada atau tidaknya trauma. Jelasnya, Zeira hanya ingin hari-harinya kembali penuh warna. Didukung, ada yang membuatnya tersenyum juga ada rasa merindukan serta dirindukan.

Jubaedah tersenyum tipis melihat pada pandangan yang bersinar putih layaknya
TheCalm

Assalamu'alaikum, Readers.... Maaf sempat tidak update dua kali berturut-turut karena kehidupan nyata membuat sedikit lelah.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status