Share

Bab 16C

Di bangku belakang, Hana menatap pemandangan jalan dari balik kaca jendela. Sesekali ia menatap langit yang tanpa ditemani bulan maupun bintang dengan hati dan tatapan kosong. Wanita itu tak berniat sedikitpun menengok ke kursi depan.

Tadi Hana tidak ada pilihan lantaran Kai yang memilih menumpang mobil sang ayah. Kalau tidak, dia pun tak sudi berada dalam satu mobil itu bersamanya. Dia sudah mati-matian menghindar, malah sekarang dirinya dipertemukan dalam kondisi seperti itu demi Kai.

Melalui kaca spion, Mahendra mengamati setiap gerak-geriknya dalam diam. Dia tahu detik itu bukan saatnya untuk berbicara. Dia khawatir kejengkelan si wanita cantik akan bertambah beberapa level dan dia tak mau itu terjadi.

Sempat berhenti di salah satu apotik, Mahendra kembali ke mobil dengan menenteng kresek putih berlogo apotik di tangan kanannya. Lalu, mobil kembali melaju dengan kecepatan sedang. Langit mulai menghitam saat mobil mereka membelah jalan ibukota yang tak pernah kenal kata sepi.

Heni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status