Share

Bab 28C

"Kita bisa telat, Bu Hana. Kenapa tadi tidak ikut masuk?"

Ternyata Irma tidak ikut masuk juga setelah tangan Hana terlepas dari tarikannya. Padahal, seharusnya ia sudah harus berada di lantai empat sebelum sang direktur masuk ke ruang kerjanya.

"Rame banget tadi, Bu. Nggak bakalan muat kalau tambah kita berdua."

Alasan yang masuk akal, menurutnya. Lift yang kecil, hanya muat delapan sampai sepuluh orang saja.

"Kita kecil-kecil. Nyempil dikit, masih muat tadi, Bu. Bisa diomelin kalau nanti Pak Hendra duluan yang sampai di atas. Terus lihat kita belum ada di sana."

Irma, tipe sekretaris yang disiplin, cukup lama bekerja di sana. Tentu saja, ia tahu sifat dan kebiasaan atasannya. Dulu, ia mantan sekretaris papa Mahendra. Sejak beliau pensiun, ia beralih menjadi sekretaris Mahendra.

Apa pun yang akan Mahendra lakukan nanti, tentu saja Hana tak peduli dan masa bodoh. Malah ia melangitkan harap, kalau bisa si atasan segera pecat diriny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status