Share

26. Pilihan hati

"Kenapa kita tak membuka bersama, Darling?" 

Wanita dingin yang berdiri didepan pintu kamarnya yang terkunci itu menatapi Alan, lekat, "aku ingin memastikan sesuatu, Tuan Sulivan, tapi jika itu membuatmu lebih nyaman akan kulakukan."

Manik abu-abu Alan membesar saat Nara membuka satu persatu kancing bajunya--'shit! Shit! Shit! Kenapa ia begitu tenang, tidakkah tadi ia merasa takut--dia cantik sekali, damn! Tenangkan dirimu hasrat!' Alan menarik dalam nafasnya saat Nara meletakan begitu saja pakaian yang ia kenakan di atas lantai dan hanya meninggalkan underwear yang membuat Alan menelan Saliva. Apalagi saat Nara menatapnya. 

Wanita dingin ini benar-benar membuat Alan gila lalu melepas kancing kemejanya sendiri satu persatu dibawah tatapan Nara. 

Bukan tak merasa apapun, wanita dingin minim ekspresi itu hanya tak terbaca wajahnya. Matanya yang memang selalu dipenuhi kepercayaan diri, sekali waktu ingin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status