Share

Sekolah Fariz

Tidak terasa Fariz sudah berumur empat tahun. Bocah itu sudah mulai ceria. Berat dan tinggi badan mulai berangsur normal.

Namun, satu hal yang mengganjal di hati. Anak itu lebih senang bermain hanphone atau menonton televisi dari pada bermain di luar.

Bukan cuma itu, Fariz mulai berbicara denga logat melayu ala Upin dan Ipin. Film kartun kesayangannya.

"Yah, gimana Aa, kita masukan ke TK aja ya, biar ada kegiatan, biar punya teman. Nggak main HP terus," ucapku saat kami sedang bersantai di depan teras.

"Emang Aa umur berapa?" tanya Mas Fadil terlihat kaget.

"Empat tahun, ampun deh, umur anak sendiri aja lupa," jawabku geram.

"Ouh."

"Kaka Luna, dulu juga masuk TK umur empat tahun."

"Ya udah, daftarin aja," balas Mas Fadil memberikan lampu hijau.

Mas Fadil sebenarnya lebih menyerahkan urusan anak kepadaku. Ia hanya memberikan ijin saja, selebihnya akan menjadi urusanku sendiri.

Aku segera mempersiapkan berkas milik Fariz untuk kelengkapan pendaftaran anak. Tidak sabar rasanya ingin seger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status