Share

Bab 106. Neil Sang Pahlawan

"Ayo, Bapak bisa ikut saya untuk pengambilan darah," ujar suster itu mengajak Neil ke ruangan khusus.

Setelah kepergian Neil, Dante dan Nyonya Wanda hanya bisa melihat kepergian Neil dan suster itu.

Nyonya Wanda yang melihat wajah Dante terlihat sangat kecewa langsung menepuk pundak putranya itu. Nyonya Wanda tahu apa yang dipikirkan oleh Dante karena Dante putranya.

"Jangan berpikir macam-macam, kamu harus bersyukur ada orang yang mau membantu Adriana di saat kita tidak bisa mwnolongnya," kata Nyonya Wanda.

"Apa sih, Ma. Aku gak mikir sampe sana," kata Dante bohong.

"Mama bisa lihat ekspresi kamu, dan apa yang kamu pikirkan," kata Nyonya Wanda.

"Aku tidak mau membahasnya," ujar Dante lalu duduk di kursi tunggu.

Nyonya Wanda pun hanya bisa terdiam dan ikut duduk dengan Dante di kursi tunggu sambil menunggu Adriana.

"Sebenarnya apa alasan Zoya melakukan hal ini kepada Adriana? Apa dia gak mikir kalau dia bisa saja menghilangkan nyawa orang lain?" ujar Nyonya Wanda.

"Aku tidak tahu, Ma.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status