Share

Empat Puluh Sembilan

Hari ini untuk pertama kalinya sejak berpisah dari Ana, akhirnya bibir ini bisa juga tersenyum gembira.

Berkat kesabaran dan semangat untuk terus berusaha, usaha berjualan gorengan di pinggir jalan yang kulakukan hari ini menemui juga keberuntungannya.

Tak sia-sia memang usahaku, alhamdulilah di hari pertama berdagang ini, aku bisa membawa pulang uang sebesar lima ratus ribu rupiah, yang sebagian akan kugunakan untuk modal belanja besok pagi sementara yang lainnya untuk biaya hidup kami bertiga esok hari.

"Ya, kamu sudah pulang? Gimana? Ada hasil nggak jualannya hari ini?" tanya ibu saat menyambut kepulanganku di depan pintu rumah.

Aku tak langsung menjawab melainkan meletakkan gerobak dagangan yang sudah kosong ke sudut teras, baru menghadap beliau.

"Alhamdulillah, Bu. Gak sia-sia usaha dagang yang aku lakukan. Modal dua ratus, untung tiga ratus ribu, Bu. Semoga besok bisa lebih banyak lagi hasilnya," sahutku sambil tersenyum dan memperlihatkan ha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nesty Orienta
Arya...Arya...mental lu masih jauh di bawah standart, ibunya juga katro parah
goodnovel comment avatar
Yung
jadi ibu tuh ya jngn asal aja harus benar benar jadi ibu yg bijak,ini dengar kaya dikit udah nyelonong,,dasar ibu matre gk ada kapok kapok nya tuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status