Share

Bab 21

Sudah satu Minggu lebih aku menumpang tinggal di rumah Bu Darniah. Aku sebenarnya sudah ingin pulang tapi Bu Darniah masih menahannya. Katanya menunggu sehat betul.

Namun, dirumah Bu Darniah aku juga bukan ongkang-ongkang kaki, makan tidur, makan tidur saja. Segala urusan rumah aku beresin, rumah Bu Darniah kini tampak rapi. Yah, mungkin karena kesibukan mereka di sawah jadi rumah Bu Darniah tampak berantakan. Makanya aku berinisiatif untuk merapikan rumahnya. Membersihkan areal rumahnya. Bu Darniah tampak senang sekali.

Selain itu aku juga kerap ikut ke sawah, meski gak ikut terjun langsung tapi sekedar menemani mereka berdua. Kadang membawakan bekal mereka ke sawah untuk makan siang.

Hari itu, selepas sholat dhuhur, seperti biasanya aku ke sawah membawa bekal untuk makan siang buat mereka. Bekal itu aku taruh dalam tas anyaman tali sejenis plastik. Isinya ada nasi, lauk pauk, piring sendok, pisau dapur dan sebongkah buah semangka dan beberapa butir jeruk. Ada juga termos air panas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status