Share

Bab 51

Kami memasuki restoran seafood menjelang senja.

Restoran ini tempatnya bagus. Berada di pinggiran pantai. Jadi saat duduk di kursi dan meja makan. Mata kita dimanjakan dengan pemandangan laut apalagi menjelang senja begini. Di kejauhan terlihat kelap-kelip lampu gedung-gedung tinggi menjulang. Menambah kecantikan pemandangan.

"Pa, tempat papa kerja, gedung yang mana, Pa? Terlihat gak Pa, dari sini?" ucap Andika.

"Kamu lihat itu gedung paling tengah dan ada tower runcing di ujung gedung. Itu dia," ucap Mas Reyhan.

"Wah keren."

"Pa, kapan-kapan, Nte Rini, Andika ajak ke kantor Papa, ya, boleh gak?" tanya Andika.

"Kalau Nte Rini boleh, kalau Andika gak boleh soalnya biang rusuh!" ucap Reyhan.

"Papa tuh yang rusuh! Mau ngerebut Nte Rini dari tangan Andika," goda Andika lagi.

"Sudah, sudah, jadi makan gak kita, ini? Mau pesan apa, Andika, Mas Reyhan?" ucapku.

"Andika mau udang goreng dan ikan hiu bakar. Ma, eh, Nte, hi hi hi," ucap Andika.

"Mana ada ikan hiu, Dika!" ucap Reyhan gemes.

"Ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status