Share

EPILOG 2

“Kamu nggak harus antar Mama dan Willia, An. Mama bisa naik taksi juga,” kataku, saat kami duduk di mobilnya. Willia yang tadi mendapat perawat pembersihan karang gigi dari Dokter Kinan, sekarang tengah terlelap di kursi belakang.

Andra tersenyum lembut. “Kan jarang-jarang Mama ke tempat kerja Andra. Pokoknya kalau Mama ada apa-apa, Mama telepon Andra, biar Andra jemput.”

“Kamu kan sibuk, pasienmu paling banyak.”

Andra membelokkan mobilnya ke jalan raya. “Yah, Andra bisa curi-curi waktu sedikit, apa sih yang nggak bisa buat Mama,” ujarnya santai.

Aku tersenyum, meski mungkin ia mengatakannya dengan asal, tapi kata-kata itu terdengar sangat hangat bagi seorang ibu.

“Oya, tadi Mama dengar gosip soal rumah sakit baru dan tawaran Dokter Heru.”

Kedua mata putraku membulat kaget. Mungkin sama sekali tidak menyangka aku bisa mengetahui hal itu.

“Kenapa kamu nggak pernah cerita

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (20)
goodnovel comment avatar
R Thomas Gulahong
akak suka jln ceritanya.
goodnovel comment avatar
Dyah Bunda Rashka
iya bener, sampai scroll lg, jangan2 terlewat baca. ternyata emang gak ada
goodnovel comment avatar
Irma
kebanyakan narasi daripada dialognya jadi kayak sesi curhat padahal ceritanya bagus jadi aq bacanya banyak yg di skip
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status