Share

LIMA PULUH ENAM

"Ayah dan Ibu sekarang memang sudah bercerai, tapi Ayah sudah mengenal sifat Ibu yang tidak enak dan mudah percaya dengan orang lain," kata Nanda sambil mencoret di sebuah kertas yang disediakan Nada. "Kita bicara atau nasehati berapa kali pun, Ibu tetap percaya di dunia ini tidak ada yang namanya orang jahat, kalau orang itu jahat, biar Tuhan yang menghukumnya."

Nada menghela napas panjang. Tidak membantah perkataan kakaknya, memang begitulah sifat Ibu mereka, untung saja anak-anaknya tidak tersesat dengan jalan pemikiran yang sama. "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika Ayah kembali menghubungi Ibu-"

"Ayah memang sudah menghubungi Ibu, apa kamu lupa beberapa hari lalu- aku sempat cerita?"

"Ya, aku ingat sekarang."

"Mulai besok, aku akan antar jemput kamu. Jangan nekat pulang sendirian, aku juga akan bicara ke atasan kamu supaya tidak keluar sembarangan."

"Atasan? Siapa?"

"Tentu saja Put-" Nanda hendak menjawab lalu teringat bahwa Putra adalah calon ayah dari keponakannya, dia h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status