Share

Bab 51

Ken terlelap dengan dengkuran halus terdengar dari mulutnya. Sementara itu, Kinan malah tidak bisa memejamkan matanya. Memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, bagaimana jika sang suami kembali tergoda dengan wanita lain? Bagaimana jika Miranda kembali datang dan menggoda lagi?

“Aargh!” Kinan menutupi wajahnya sambil menggeleng. “Jangan sampai terjadi, ya, Tuhan,” gumamnya. Lalu, dia berbalik dan menatap Ken dalam diam. Wajah Kinan memerah saat mengingat kejadian tadi. Ken benar-benar membuatnya melayang ke langit ketujuh, meski akhirnya tetap harus merasakan sakit yang luar biasa.

‘Aku tidak tau apakah semua laki-laki seperti itu, ya? Abang bisa lama sekali mainnya. Mana sakit banget,’ gumamnya dalam hati. Kalau tidak mengingat itu sebuah kewajiban, mungkin Kinan tidak akan mau melakukannya sampai kapan pun.

Kinan menyentuh hidung bangir itu dengan jarinya. Telah lama dia ingin melakukan itu, menyentuh suaminya dengan sayang. Dia tertawa tanpa suara. Merasa lucu dengan kepolos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status