Share

Anne

"Periksa isi lemarinya, Dik!" perintah Robby pada istrinya. "Biar aku periksa tas dan tempat tidur si An ini," sambungnya.

Baru saja mereka bergerak, seluruh lampu padam. Angela membatin, ini pasti ulah Bang Adam.

"Nyalakan lampu di hapemu, Dik!"

"Iya, Bang," jawab Rania.

Angela tersenyum di balik plester yang menutupi mulutnya. Ia yakin ponsel yang dibawa Rania pun tidak akan menyala. Adam pasti akan mengacaukan gelombang energinya.

"Hapenya mati, Bang. Seingatku tadi baterenya full."

"Bagaimana kau ini? Kalau gelap begini mana bisa kita mencari." Robby memarahi istrinya.

Terdengar Rania menggerutu kesal dan memukul-mukul ponselnya. Sepersekian detik kemudian suara benda dipukul-pukul dari arah langit-langit. Cukup keras hingga membuat Rania meloncat ke arah suaminya.

"Suara apa itu, Bang? Jangan-jangan ada maling sembunyi di loteng."

"Hush! Diam! Bicaranya pelan-pelan saja."

Suara-suara mulai terdengar dari segala penjuru rumah. Suara panci berjatuhan di dapur, pintu yang te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status