Share

Vania

Verrel berdiri, dan berjalan mondar - mandir sejenak di sekitar bed tempat Vania terbaring lemah, sembari memijit kepalanya yang terasa seperti hendak pecah. 

  

  Dadanya terasa semakin sulit untuk bernafas, ingin rasanya dia berteriak sekencang - kencangnya agar meringankan beban di hatinya. 

  

  Matanya kembali menatap wanita cantik yang terbaring lemah tak berdaya, dengan luka sayatan di tubuh. Dia meremas rambutnya dan mengepalkan tinju. Lalu kembali lagi duduk di atas kursi santai dengan teknologi memijit tubuh, jika di nyalakan tombol pengaturannya, begitulah service yang diberikan oleh pihak rumah sakit terhadap seorang Verrel. Calon investor rumah sakit khusus jantung di Singapura.

  

  Verrel kembali menggenggam erat jemari lentik janda muda yang telah menikmati manisnya madu asmara.

  

  “ Ku Mohon TUHAN! Jika KAU memang benar - benar ada, tunjukkan padaku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status