Share

Bab 46

***

Raina yakin, delapan puluh dari seratus persen orang pernah berpikir untuk menghilang. Tidak terikat dengan dunia, tidak terpatri pada orang orang. Hanya menghilang. Alasannya berbeda beda. Sebagian agar mereka dicari, agar mereka merasa dibutuhkan lantas dirindukan, atau hanya sekedar menghilang. Tidak peduli untuk apa itu. 

Detik dimana cahaya menerobos retinanya, gerak tangannya dan kedip singkatnya, Raina mengeluh lelah. Karena Raina tidak pernah berharap bisa kembali. 

"Tolong! Saya hanya mau lihat keadaan Raina." 

Samar, sebuah suara terdengar. Tidak jelas itu suara siapa.

"Anda siapa? Anak saya butuh istirahat." 

Kemudian suara lain terdengar tak kalah samar.

"Sebentar saja." kemudian ganti sebuah isak. Entah, mendengar isak itu Raina ingin ikutan menangis. Air matanya meleleh lambat membasahi bantal. Namun untuk sekedar mengelap lelehan itu, tangannya begitu berat. 

"Gara gara anak and

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status