Share

LAWAN JADI BAWAHAN

Benda bilah tajam tidak hentinya mengarah pada tubuh seorang kakek tua di tengah hutan, mengusung nafsu pengguna tanpa rasa belas kasihan.

Amarah tampak jelas tersorot tajam dari dua mata, tidak hentinya mencari satu kesalahan lawan di hadapan.

Alangkah buruknya niatan seorang pemuda, ingin segera melenyapkan si tua sebelum waktunya.

Sebaliknya tidak peduli seberapa keras musuh mencoba, seorang kakek tua terus menyeringai enggan mendapat sayatan.

Tanpa disadari, upaya si kakek ternyata semata menguras energi si kepala plontos, guna membuatnya kalah dengan kelelahan.

Sejauh ini upayanya itu berhasil, hingga membuat nyawanya masih terjaga pada raga yang sudah mulai tua.

"Anak muda, kalian cukup hebat. Sayang jika kemampuan bertarung kalian hanya digunakan untuk hal seburuk ini," celetuk si kakek.

Bukannya mendengarkan, si kepala plontos malah merasa lebih marah lagi.

Namun seolah menunjukkan pribadi yang berbeda, si kakek dapat m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status