Share

Bab 183 b season 2

"Mar, aku berangkat kerja dulu ya? Aku udah siapkan sarapan untuk kamu. Nanti obatnya jangan lupa diminum," pamitku pada Maryam.

"Iya, Mas. Maaf, Mas, aku gak bisa berangkat kerja hari ini. Badan aku belum sepenuhnya pulih," ucap Maryam.

"Sudah, Mar, kamu gak perlu minta maaf. Kerja itu kan tugas aku sebagai seorang suami. Kalau perlu, kamu berhenti kerja aja. Aku gak mau kamu dan bayi kita kenapa-kenapa," ucapku.

Sebelum beranjak, aku memberikan banyak nasihat untuk Maryam. Aku tak ingin Maryam terus-terusan bersedih. Apalagi terlalu banyak berpikir tentang siapa ayah dari bayi yang ia kandung.

Sebenarnya, aku sedikit merasa khawatir, meninggalkan Maryam di kostan sendirian. Ingin sekali aku izin, tapi tak enak sebab Maryam juga izin. Takut dikira kami janjian.

**

"Ken, dipanggil Pak Ahmad tuh," ucap Rio teman seprofesiku saat kami berpapasan.

"Tumben, ada apa ya, Ri?"

"Mana aku tahu, mau dikasih bonus mungkin," jawab Rio terkekeh.

"Aamiin ..." ucapku bersemangat.

Aku berjalan menuj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status