Share

Keganjilan Besar

"Maaf, Kak."

"Kamu nampar pakai kekuatan apa sih? Kenceng banget!" Norman mengusap pipinya. Karina mengusap pipi Norman yang memerah akibat tamparannya barusan.

"Ya habisnya kamu nyerocos mulu!"

"Tapi aku beneran gak bermaksud buat mainin perasaan kamu, Kak."

"Iya, aku paham. Udah gak usah ngotot lagi, itu urat kamu pada keluar semua," Norman menunjuk pelipis Karina.

"Ih, enak aja!"

"Rin, aku masih nunggu jawaban kamu."

"Jawaban apa?"

"Aku cinta sama kamu. Kamu ngerasain hal yang sama atau enggak?"

"Kak, jangan bahas itu dulu ya?"

Norman menyanggupi kemauan Karina, untuk tidak membahas hal itu lagi. Norman akan menunggu sampai Karina mau mengatakan dengan keinginannya sendiri bahwa Karina juga memiliki perasaan yang sama, seperti yang Norman rasakan sekarang. Norman benar-benar tidak keberatan jika harus menunggu lama hanya untuk jawaban itu.

"Kak, aku mau beli itu dulu, ya?" Karina menunjuk kedai ice cream.

"Kamu kan baru aja makan ice cream, Rin?"

"Aku pengen yang rasa strawberry,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status