Bab 28 AIL GN
Badan tegap atletis dan sangat terlihat maskulin itu membuat Vanesha tertawa kala mendengar pria itu menyanyikan lagu original soundtrack Crayon Shincan. Gadis itu berusaha menggigit lidahnya agar tawanya tak terdengar.Kemudian, Jaehyung meletakkan bokongnya di lantai toilet depan pintu masuk. Ia menunggu perintah selanjutnya. Di tangannya tergenggam sebuah pistol berjenis colt M1911 yang sudah dia isi penuh dengan peluru."Gila! Ini sangat parah! Apa iya pria setampan itu penjahat?" gumam Vanesha yang masih mengamati Jaehyung dari balik pintu bilik toiletnya. Ketukan pintu terdengar dan membuat tubuh pria itu langsung berdiri dan bersiap untuk keluar."Oke, aku siap!" ucap Jaehyung menyambut pria yang baru saja mengetuk pintu tersebut.Vanesha berusaha mengikuti Jaehyung saat keluar secara mengendap-endap."Hei, apa yang kau lakukan di sini?"Seorang pria berbadan kurus menodongkan senjata api di kepala belakaBab 29 AIL GN"Iya, itu aku. Apa kau yang diminta menjemput ku?" tanya Vanesha."Hah, syukurlah. Aku menunggumu di pintu barat bukannya di pintu utara. Duh, merepotkan saja." "Hai, Cassie!" sapa Jaehyung yang kembali tanpa pria kurus tadi. Vanesha berusaha menghindari pria itu beberapa langkah."Hai, tampan!" Wanita bernama Cassandra yang biasa dipanggil Cassie itu langsung memeluk Jaehyung. "Kalian saling kenal?" tanya Vanesha."Lho, kalian juga saling kenal?" Cassie melepaskan pelukannya pada Jaehyung dan menunjuk Vanesha."Dia masuk ke toilet pria tadi. Apa kau tahu kalau dia hampir saja menggagalkan rencanaku." Jaehyung mengeluh."Tapi, apa kau juga tahu kalau aku hampir saja mati tau!" protes Vanesha."Ya justru itu, kalau tadi kau mati, habislah aku dan semua rencanaku!" Jaehyung makin menatap Vanesh tajam."Tunggu, Vanesha! Apa yang kau lakukan di toilet pria?" Pandangan Cassie menuding gadis itu dengan tajam."Itu hanya
Bab 30 AIL GN“Kau tak pernah melakukannya dengan pacarmu?” tanya Cassie.“Melakukan apa?!”“Astaga! Kau masih gadis rupanya, kau belum pernah bercinta dengan pacarmu?” tanya Cassie meledek Vanesha.“Oh soal itu, aku sudah berjanji akan menjaga kehormatanku setelah menikah baru aku lakukan. Lagipula pacarku mau kok,” jawab Vanesha.“Hei, sadarlah gadis lugu! Mana ada pria yang tahan berpacaran tanpa menjamah!”“Ada, Tae Min -ku seperti itu.” “Kau yakin? Bisa saja saat kau tak ada dia melakukannya dengan perempuan lain, ya kan? Percayalah tak aka nada pria yang setia di dunia ini,” ucap Cassie.“Sudah kubilang kau itu gila! Sana enyahlah dari kamarku!” seru Vanesha.“Oke, oke, aku kembali ke kamarku. Sampai bertemu di kelas nanti!”Cassandra berlalu seraya melenggang genit menggoda Vanesha.“Hah, dasar wanita mesuum!” keluh Vanesha.Gadis itu lantas merapikan barang-barang mil
Bab 31 AIL GNSetelah Vanesha selesai melaksanakan hajatnya, dia keluar dari kamar mandi dan tak sengaja menabrak seorang pria bernama Adam. “Hai, cantik! Apa kau mau menjadi teman kencanku?” tanya Adam yang berusaha menggoda Vanesha.“Maaf, aku sudah punya pacar.” Vanesha mencoba menghindar dan melangkah pergi tetapi kaki panjang milik Adam diluruskan menuju dinding seolah membuat pagar pembatas untuk gadis itu lewati.“Bisa singkirkan kaki Anda?!” Hardik Vanesha.“Tidak mau sampai kau bilang iya,” ucap Adam dengan senyum menyeringai.“Kau tuli, ya? Aku kan bilang kalau aku sudah punya pacar,” sahut Vanesha mulai kesal dan menunjukkan lirikan mata yang tajam menusuk. Namun, pria itu tetap bertahan menghadang gadis itu.“Adam. Lepaskan dia!” seorang pria berseru meneriaki Adam.“Wah, ada Kim Jaehyung rupanya. Kau kenal dengan gadis ini?” tanya Adam.“Iya, tentu saja aku kenal. Oleh karena itu aku
Bab 32 AIL GNCassie ternyata tengah asyik bergenit ria dengan para turis dan tentara yang sedang berlibur dan lalu – lalang malam itu."Nah, menariknya lagi, jika kita menginjak pasir atau menginjak organisme tersebut lalu kita melangkah, ia akan menempel di kaki atau alas kaki kita. Sehingga kita akan meninggalkan jejak kaki yang bercahaya." Seorang pria mengejutkan Vanesha yang tengah panik.Jaehyung yang tiba-tiba sampai dan membacakan lanjutan keterangan di plang informasi tentang organisme di atas pasir itu mengejutkan Vanesha.Gadis itu sampai menghela napas panjang saat melihat Jaehyung penjelasan itu.“Kenapa sih aku sering sekali bertemu denganmu?” tanya Vanesha.“Mungkin kita berjodoh.” Jaehyun tersenyum manis.“Hahaha,naku sudah punya pacar, bagaimana mungkin kau akan jadi jodohku?” cibir Vanesha."Keren, ya! Aku selalu suka dengan organisme pantai di sini," ucap Jaehyung menunjuk ke sebuah
Bab 33 AIL GNSetelah dirasa sudah menjauh dari Cassie, Vanesha terus menggerutu seraya menendang-nendang aliran air laut yang ombaknya sampai ke kaki rampingnya. “Apa yang kau lakukan, Vanesha? Menjauh dari sana!" seru Jaehyung.Vanesha memang benar-benar keras kepala jika sedang marah. Dia malah makin mendekat dan akhirnya terkena sengatan ubur-ubur kala itu. Jaehyung yang memang melihat ada migrasi ubur-ubur langsung berteriak memanggil Vanesha dengan panik. Gadis itu sukses membuat para pengunjung yang berada di sana ikut panik.“Vanesha, sadarlah!” suara Jaehyung masih terngiang-ngiang di telinga Vanesha yang baru saja diselamatkan oleh pria itu. Jaehyung masih tetap memanggil Vanesha sambil menepuk pipi gadis yang tak sadarkan diri tersebut.“Pak, tolong lekas panggil ambulans!” teriak Jaehyung pada penjaga pantai yang mulai mendekat.Penjaga pantai itu langsung menghubungi ambulans
Bab 34 AIL GNSinar mentari pagi mengintip dari celah jendela yang tirainya terbuka. Pantulan sinar mentari itu menerpa wajah cantik Vanesha. Jaehyung mengamati paras ayu itu seraya duduk di kursi samping ranjang gadis tersebut. Kedua mata lentik itu lantas mengerjap.“Hai, Jae! Kenapa kau pandangi aku seperti itu?” tanya Vanesha mengejutkan Jaehyung.“Eh, aku hanya– aku hanya memperhatikanmu tidur. Ternyata kau tidur dengan lelap dan sangat cantik,” ucap Jaehyung dengan spontan.“Haha, kau pandai sekali merayu wanita.” Senyum perempuan itu semakin manis dipandang Jaehyung dengan lekat “Aku tidak merayu. Aku mengatakan yang sebenarnya.” Jaehyung mencoba mendekat dan meraih hati wanita itu, tetapi rasanya sulit untuk dilakukan.Tiba-tiba, suara ketukan terdengar. Seorang suster menyapa dan masuk bersamaan dengan seorang dokter pria yang masuk ke kamar perawatan Vanesha.“Selamat pagi!” sapa seorang do
Bah 35 AIL GNSementara itu di dalam kamar mandi, senyum kecil tersungging di sudut bibir Jaehyung. Pria itu tak bisa memungkiri isi hatinya lagi kalau ada perasaan aneh yang merasuk pada diri pria itu. Dia juga sebenarnya merasakan degup jantung miliknya yang berdetak lebih cepat kala menerima sentuhan Vanesha.Cassie datang membawakan pakaian ganti dan makanan untuk Jaehyung dan Vanesha. Dia dating karena ingin meminta maaf lagi. Dan sesuai arahan Jaehyung yang menghubunginya semalam. Wanita itu juga membawa sarapan berupa roti sandwich lengkap dengan satu cup kopi arabica hitam untuk Jaehyung. Cassie juga datang membawakan majalah wanita terbaru untuk Vanesha. “Mau apa kau ke sini?” tanya Vanesha ketus.“Kau masih belum memaafkan aku, ya?” “Aku sudah memaafkanmu, tapi aku masih kesal saja.” Jaehyung lalu keluar dari dalam kamar mandi setelah menangkan diri karena jantungnya terus saja berdegup kencang karena
Bab 36 AIL GN"Aku hanya sedang menyimak ucapan Cassie dan teringat dengan gosip itu yang tentang kau. Gosip kalau kau –" "Kakau aku penyuka sesama jenis, begitu?" tantang Jaehyung."Ummm, bukan begitu juga. Eh, tapi ya memang begitu gosip yang beredar," sunguy Vanesha. "Sudahlah, nanti akan aku buktikan padamu kalau aku pria normal," ucap Jaehyung dengan tegas lalu menenggak segelas whisky di tangannya. “Uwuuu, aku suka Jae yang seperti ini,” sahut Kevin yang ikut bertos ria di samping Jaehyung. Cassie lantas memaksa Vanesha untuk mabuk, begitu juga dengan Jaehyung yang dipaksa mabuk oleh Kevin. Kedua orang itu seperti sengaja menjodohkan Jaehyung dan Vanesha. Suara musik semakin bertalu-talu, mengajak siapa pun yang mendengar untuk mengikuti hentakan melodi itu.Di lantai dansa itu, Jaehyung dan Vanesha akhirnya ikut berdansa. Mereka tertawa dengan lepas. Semakin merapatkan diri meraih keintiman karena mabuk.