Bab 74 AIL GN
Cassie membuka mobil milik Jaehyung. Pria itu segera meletakkan Vanesha di kursi belakang. Kedua mata Jaehyung dan Vanesha saling beradu. Pria itu menatap lembut pada Vanesha. Lalu beralih ke kursi depan. Cassie duduk menemani Vanesha."Apa kau sudah mengambil tas, dompet, dan ponsel Vanesha?" tanya Jaehyung pada Cassie."Oh iya." Cassie segera kembali berlari ke apartemen Vanesha.Dia mengambil semua yang dibutuhkan, dan mengunci ruangan itu."Sudah kubilang beri saja aku obat," rengek Vanesha dengan suara sangat lembut dan lemah."Istirahatlah dan diam saja di situ!" tegas Jaehyung.Tak lama kemudian, Cassie datang dan meletakkan semua barang milik Vanesha di kursi paling belakang. Jaehyung lalu menjalankan mobilnya menuju rumah sakit pusat di kota itu. Jaehyung sempat melihat tubuh yang tertutup selimut dan mata terpejam itu dari kaca spionnya.Mobil Jaehyung lalu memasuki tempat parkirBab 75 AIL GN"Nez, seharusnya kau bersyukur dengan apa yang kau punya dan bukan berharap pada sesuatu yang tidak pasti. Tae Min itu pasti, Nez. Dia cinta mati padamu, dia belahan jiwa untukmu," ucap Cassie seraya menarik napas panjang dan membuangnya dengan berat. Pria-pria yang berada di sekitar selalu saja hanya berlabuh singkat. Tak ada yang betah untuk menetap."Hey, mana Cassie yang periang?" Vanesha yang kini menekankan tangannya di kedua pipi Cassie."Hehehe, aku lupa kalau aku yang harus menghiburmu. Kan yang sakit dirimu bukan aku," ucap Cassie melayangkan senyum lebar. Dia senang sekali memiliki sahabat seperti Vanesha."Nah, gitu dong. Itu baru Cassie yang aku kenal." Vanesha tersenyum sendu."Cepatlah sembuh, Nez. Kau dan bayi itu harus sehat. Jangan pernah kau sia-siakan bayi itu. Aku tak ingin dia berjuang sendiri sepertiku tanpa siapa pun sejak aku berusia delapan tahun. Aku hidup sendiri dan terbiasa memenuhi kebutuhan hi
Bab 76 AIL GNHmmm… kau benar juga.""Pergilah dan jaga dia malam ini. Aku akan pulang ke apartemen ku. Besok kabari aku tentang Vanesha," ucap Cassie lalu pamit undur diri dari hadapan Tae Min.Setelah itu, Tae Min pergi ke ruangan tempat Vanesha dirawat. Digenggamnya tangan halus sang kekasih. Sesekali dia kecup punggung tangan Vanesha yang sudah terlelap. Tae Min lalu membaringkan kepalanya di sisi Vanesha sampai dia terlelap.***Sang surya mulai menyapa, bersolek bersiap menerangi dunia. Sinarnya menerpa wajah Tae Min dan membuatnya merasakan kehangatan. Begitu juga dengan Vanesha yang terkena terpaan sinar mentari pagi kala itu. Secercah sinar mentari pagi itu bagai harapan untuk jiwa-jiwa yang dilanda gundah. Binarnya menuntun menapaki jagat raya seantero bumi. Suara burung-burung bernyanyi bersahutan, saling bersiul memberi salam. Bak suara malaikat yang mengantar para manusia menyambut harinya. Vanesha merasak
Bab 77 AIL GNKecewa dengan sikap Vanesha dan juga mendengar hubungan Vanesha dan Tae Min kembali bersatu, Jaehyung memilih untuk ikut serta dalam penugasan militer ke Negara Flower.Di sana, Jaehyung bertemu dengan Fatima. Gadis belia usia delapan belas tahun sebagai perawat. Jaehyung tahu bahwa sekarang Fatima sedang mengandung. Namun, ada yang ditutupi oleh gadis itu, Fatima tengah mengandung dan orang lain mengira dia masih lajang.Sesampainya di kamp ternyata banyak teman-temanya Jae yang menyukai sosok suster muda nan cantik itu. Fatima memang sosok perempuan yang sangat sempurna. Wanita berhijab dengan kulit putihnya yang kemerahan, dan tubuh layaknya model sangat digilai para tentara.Namun, Fatima selalu dingin kepada setiap tentara di sana. Hanya ke pada Jaehyung dia bersikap hangat. Wanita itu tahu Jaehyung pria baik hati yang tak pernah menggodanya. Fatima juga tahu kalau Jaehyung suka memandangi foto seorang gadis bernama Vanesha, seb
Bab 78 AIL GN"Anakku?" "Vanesha mengakui kalau kau ayah dari bayi itu. Dia membatalkan pernikahannya dengan Tae Min dan pergi."Ada gurat bahagia di wajah Jaehyung kala itu."Apa itu artinya, dia mau menikah denganku?" tanya Jae."Tidak juga. Dia memilih untuk merawat anaknya sendirian.""Apa? Bagaimana bisa dia sangat egois seperti itu?" Jae mulai terlihat kesal."Untuk itu, kau harus selamat! Lalu, perjuangan hak mu untuk menjadi ayah dan suami Vanesha!" Cassie menarik kerah seragam Cassie."Baik, Cassie, aku akan pastikan diriku selamat. Kau juga lekas pergi dari sini!" titah Jaehyung."Tentu saja, hari ini aku akan kembali ke Diamond. Ingat ya, Jae, kau harus selamat!" tegas Cassie sekali lagi.Jaehyung mengangguk lalu menuju ke mobil tentara yang akan dia naiki. Dalam hati pria itu hanya ada nama Vanesha.Begitu juga dengan Frans. Wanita itu harus dia selamatkan. Apapun yang terjadi dia harus berhasil menyelamatkan gadis yang k
Bab 79 AIL GN"Kini, giliranmu mencari Vanesha, Jae! Tuntut hak mu sebagai ayah!" seru Cassie."Terima kasih, Cassie." Jaehyung memeluk Cassie dengan erat."Ah, bahagianya menjadi Vanesha. Andai saja aku bisa menjadi Vanesha." Cassie menggoda Jaehyung."Cassie, hentikan!" lirih Jaehyung penuh ancaman."Hehehe, aku hanya bercanda. Sana sana! Cepat pergi cari Vanesha!" seru Cassie.Jaehyung lalu pamit pada Frans dan Fatimah. Sekilas dia sempat mengusap kepala bayi laki-laki yang tampan itu. Lalu, memberi kecupan sebentar di pucuk kepala itu. Jaehyung sudah tak sabar rasanya membayangkan dia akan punya anak dari Vanesha. Jaehyung membayangkan keluarga kecilnya bersama Vanesha dan putra kecilnya. Tak sabar rasanya menikah dan membina rumah tangga dengan Vanesha.Ponsel Jaehyung berbunyi, suara Cassie tampak panik di dalam ponselnya. Perempuan itu meminta Jaehyung untuk segera datang ke negaranya dan Tae Min. Dia me
Bab 80 AIL GN"Jae, apa-apaan kau ini? Kau mau mengerjai aku, ya? Dari seminggu yang lalu aku mencarimu untuk menjadikan mu pengiring pengantinku. Kau malah memilih bertugas." Tae Min ingin mendekat ke arah Jaehyung, tetapi Vanesha mencegahnya.Semua sorot mata tamu undangan tertuju pada Jaehyung. Pria itu perlahan-lahan melangkah menuju altar."Jangan lakukan ini, Nez. Aku mohon…," pinta Jaehyung berusaha menyentuh tangan Vanesha yang langsung ditepis wanita itu.Vanesha tak mau menoleh ke arah Jaehyung. Dia hanya bisa menunduk dan membendung air mata yang sudah mengembang di pelupuk mata itu."Apa-apaan ini, Jae?" tanya Tae Min tak mengerti.Jaehyung menoleh ke arah ayah dan ibunya Tae Min. Tatapannya sangat memelas dan penuh permohonan."Paman, Bibi, maafkan aku. Bukannya aku tak tahu terima kasih. Tapi, aku tak ingin menjadi pria tak bertanggung jawab. Aku tak bermaksud merebut apa yang seharusnya Tae Min miliki. Awa
Bab 81 AIL GN"Nez, pikirkan kondisi bayimu, jangan sedih seperti ini," ucap Dokter Jung."Aku hanya ingin dia mati sekarang, hiks hiks." Bulir air mata itu makin deras bergulir."Vanesha! Jaga ucapanmu!" Dokter Jung melepas pelukannya dan mencengkeram bahu Vanesha dengan kuat."Aku, aku tak mau anak ini lahir, huhuhu." Vanesha memukul perutnya sampai Dokter Jung memerintahkan para suster memegangi Vanesha. Dokter wanita senior itu terpaksa memberikan Vanesha obat penenang."Biarkan dia tidur, dan tolong awasi dia!" titah Dokter Jung.Dia lalu menemui Nathan dan keluarga Vanesha untuk menceritakan keadaan kehamilan Vanesha. Kondisi janinnya baik-baik saja, tetapi Vanesha dalam kondisi stres. Saat sang ibu stres atau sedang marah, tubuh ibu hamil akan memproduksi hormon stres yang bernama kortisol. Ketika jumlah hormon stres tersebut nantinya meningkat
Bab 82 AIL GNSalju turun sangat lebat di Negara Flower. Sekarang bulan Januari, puncak musim dingin di sana terjadi di bulan tersebut. Menurut berita, suhu di bulan Januari diperkirakan mencapai minus tiga derajat celcius. Sungguh cuaca dingin yang sesungguhnya. Nyonya Han Na sedang memasak sup jamur dan juga sup rumput laut. Diatau kalau orang-orang akan lebih memilih berdiam diri di dalam rumah, meringkuk di atas kasur dengan selimut tebal daripada keluar melawan udara dingin. Menurut mereka, baju tebal tidak banyak membantu. Suaminya sudah pergi bekerja tetapi tidak dengan Tae Min.Peristiwa pernikahan kacau yang memalukan itu membuatnya memilih berdiam diri di rumah, tak mau pergi ke mana pun. Terbukti sampai pagi itu, Tae Min sedang bergelung di bawah selimut tebal sembari memejamkan mata. Lelaki tampan itu hanya akan bangun kalau ada panggilan alam atau perutnya melilit karena kosong meminta jatah makan. Hidup Tae Min sangat berantakan beberapa hari belakangan, tepatnya setel